PemandianAir Panas Cisolok berada di Cikahuripan, Cisolok, Sukabumi. Jika pemandian air panas biasanya berada di dekat pegunungan, pemandian satu ini justru berada di dekat pantai. Tempat wisata di Sukabumi ini berada sekitar 15 km dari pantai Pelabuhan Ratu. Di sini sumber air panas keluar langsung dari bebatuan. daerahsubtropis selanjutnya menyebar di berbagai belahan dunia baik daerah dengan iklim subtropis maupun tropis. Perkembangan penanaman teh di Indonesia tersebar di beberapa provinsi. Daerah yang cocok dilakukan penanaman teh biasanya berada pada topografi bergunung. Lingkungan fisik yang berpengaruh pada tanaman teh yaitu dua faktor di atas Jenisbuah biasanya tergantung dari iklim dan cuaca daerah, seperti halnya stroberi mungkin tidak dapat berbuah di wilayah dengan suhu tinggi, Hal ini sama halnya dengan semangka ataupun melon yang banyak tumbuh di iklim yang panas. Dalam dunia mimpi Berada Di Tengah Kebun Buah Apel menjadi pertanda akan sebuah kebaikan yang akan di dapat Liburandi Pare Pare, Berikut Destinasi Wisata Yang Wajib Kamu Kunjungi! Indonesia memang memiliki keindahan alam yang melimpah. Sehingga bukan hal yang mengherankan jika banyak tempat wisata yang berbau alam di Indonesia. Beberapa wisata alam di Indonesia yang sangat terkenal, biasanya berada di daerah Indonesia bagian timur. JenisTanah Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuwan dapat berbeda-beda dari negara satu pada lainnya. Terdapat 12 jenis tanah berdasarkan USDA (United States Department of Agriculture). Dan yang lainnya adalah jenis tanah diluar sistem USDA. Alfisol Andisol atau Andosol Aridisol Entisol Gelisol Histosol Inseptisol Mollisol Oksisol (kaya akan zat besi dan alumunium oksida Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Tanaman Yang Cocok Untuk Usaha Perkebunan Di Dataran Rendah, menjadi topic menarik yang akan kita bahas pada kesempatan ini. Sebagaimana kita tahu sektor pertanian terutama tanaman perkebunan menjadi salah satu sektor yang produktif dan sangata diandalkan. Hal ini Nampak dari bnyaknya para masyarakat yang mengantungkan diri dan pendapatan serta penghasilan dari itu juga, dengan dukungan luas wilayah dan juga kesuburan tanah yang tinggi membuat jenis tanaman perkebunana dapat tumbuh dengan subur dan menhasilkan produktofitas hasil yang baik. Namun, dengan bentang alam serta ketinggian tempat yang berbeda maka akan berbeda pula jenis tanaman perkebunan yang dapat telah penulis rangkum mengenai Tanaman yang cocok untuk usaha perkebunan di dataran rendah, silahkan disimakKelapa Kelapa atau yang memiliki nama latin Cocus nucifera merupakan anggota yang masih dala satu family dalam suku aren arenan atau Arecaceae. Tanaman kelapa hampir dapat dimanfaatkan semua bagiannya misalnya buahnya dipakai sebagai konsumsi baik saat muda yang disebut dugan dan yang tua dapat dibuat santan daging buahnya. Batangnya dapat dipakai sebagai kayu yang memiliki kualitas baik. Daunnya dapat dipakai sebagai atap bangunan dan juga bungkus dibilang bahwa tanaman ini sangat kaya dan memiliki beragam manfaat. Sehingga sangat wajar jika kemudian kelapa disebut sebagai tanaman yang kelapa juga sangat baik untuk mengobati dehidrasi karena mengandung elektrolit alami bahkan kini kelapa sangat bermanfaat dalam dunia kosmetik. Yang paling tidak terduga adalah akar pohon kelapa menjadi inspirasi dalam pembuatn cakar ayam berbagai bangunan di kelapa akan dapat kita temui dengan mudah didataran rendah terutama diwilayah pesisir pantai. Ini menendakan bahaw tanaman kepala menjadi salah satu tanaman perkebunan yang dapat dibudidayakan didataran ini disebabkan oleh ketinggian serta juga kondisi iklim dataran rendah yang rekatif berhawa panas dapar mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa dengans sngat baik sehingga kualitas buah yang dihasilkan sangatlah demikian tanaman kelapa masih tetap dapat ditanam diwilayah dataran tinggi. Namun tentunya memiliki kekurangan yakni kualitas buahnya tidaklah sebaik sebagaimana yang dihasilkan di daerah dataran rendah. Selain itu juga lama waktu hidupnya relative lebih pendek jika tanaman kepala ditanaman didataran tinggi. Berbeda dengan yang di tanam di dataran rendah relative dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun kelapa merupakan bahan utama dalam pembuatan kopra atau minyak kelapa yang sudah dikenal sejak lama memiliki manfaat yang amat besr serta menjadi salah satu jenis minyak berkualitas baik. Sehingga tidak heran jika hampir di semua wilyah dataran rendah akan ditemui perkebunan kelapa dari skala kecil hingga skala besar yang luasanna bis mencapai ratusa rubu hektare. Kelapa SawitKelapa sawit menjadi salah satu komoditas unggulan dalam bidang perkebuanan. Kelapa sawit adalah tanaman yang sangat penting dalam industry peghasil minyak maska baik minyak industry, hingga bakan bakar atau biodiesel.Perkebunan kelapa sawit sangatlah menguntungkan sebab harga kelapa sawit dipasaran relatif stabit baik di dalam negeri bahkan hingga luar negeri sawit menjadi salah satu komoditaas ekspor patut berbangga sebab indonesai menjadi Negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Inilah yang kemudian menyebabkan kita dpat dengan sangat mudah menemukan perkebunan kelapa sawit hampir diseluruh wilayah indonesis terutama di wilyah yang notabene adalah dataran rendah sebagaimana Cara Mengatasi Cacar Buah dapat menghasilkan buah berkualitas baik tanaman kelapa sawit harus ditanam pada daerah dengan suhu tinggi atau dataran rendah yang relative panas sert memiliki curah hujan yang rendah. Jika curah hujan tinggi maka akan sangat berdampak pada jumlah dan kualitas buah yang dihasilkan seperti pada Cara Menanam Tomat Hidroponik dan Cara Menanam Tomat dalam Polybag..Maka dari itu tanaman kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat ditanam sebagai tanaman perkebunan di wilayah dataran rendah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang berada di dataran rendah yang mencoba membuka dan mengkonversi lahan lahan menjadi perkebunan kelapa sawit. Serta juga banyak perusahaan besar baik pemerintah dan swasta yang memiliki ribun hectare lahan kelapa Karet merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat menghasilkan getah yang mengandung polimer hidrokarbon yang jika diolah nantinya kan menjadi bahan dasar dalam pembutan dan serta beberapa jenis produk karet karet hanya dapat ditanamn di dataran rendah sebab tanaman ini sangat rentan terhadap cuaca dingin dan curah hujan tinggi sebagaimana Cara Mengatasi Korisa pada curah hujan tinggi maka tanaman tidak akan mampu menghasilkan getah karet yang nantinya akan diproses dan diolah. Perkebunan karet hampir dapat ditemukan pada semua wilayah di daerah dataran rendah. Baik perkebunan karet rakyat hingga perkebunan karet milik swasta dan pemerintah yang luasnya bisa mencpak ribuan itulah tadi 3 Tanaman yang cocok untuk usaha perkebunan di dataran rendah, semoga dpat bermanfaat. Sudah menjadi rahasia umum jika Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam SDA melimpah. Salah satunya, potensi dan sumber daya perkebunan yang pemanfaatannya perlu dimaksimalkan agar bisa menjadi penopang bagi keberlangsungan hidup bangsa. Perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang digunakan untuk menghasilkan komoditi perdagangan dalam skala yang besar dan dipasarkan pada tempat yang jauh dan bukan untuk konsumsi lokal. Perkebunan ini dapat ditanami oleh berbagai tanaman keras seperti teh, kelapa, dan cacao cokelat atau berbagai tanaman holtikultura seperti anggur, pisang dan anggrek. Luas perkebunan sangat bervariasi disebabkan tergantung dari ukuran komoditi yang ingin dipasarkannya. Tetapi suatu perkebunan biasanya memerlukan suatu luas minimum agar dapat menjaga keuntungan melalui sistem yang diterapkan. Perkebunan juga menggunakan teknik monokultur dalam setiap blok yang ada di dalam perkebunan. Ciri lainnya adalah terdapatnya instalasi pengelolaan atau pengemasan untuk komoditi yang dipanen pada lahan perkebunan sebelum produknya dijual atau dikirik ke konsumen. Adapun potensi dan sumber daya perkebunan yang ada di Indonesia terdiri dari beberapa jenis antara lain Kelapa potensi dan sumber daya perkebunan yang utama adalah kelapa. Dimana, syarat agar kelapa tumbuh baik adalah dengan berada ditempat dataran rendah dengan ketinggian 700 m diatas permukaan air laut, serta berada didaerah beriklim tropis. Baca juga Potensi Pertanian di Indonesia Bentuk dan Faktor yang Mendukungnya Di Indonesia sendiri daerah penghasil kelapa ada di Aceh, Jawa, Tapanuli, Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi, Nusa Tenggara, Kalimantan, Riau, dan Maluku. Kelapa umumnya akan dimanfaatkan sebagai minyak kelapa atau Crude Coconut Oil CCO dan kopra atau daging kelapa yang dikeringkan. Teh Syarat agar teh tumbuh dengan baik, harus berada di tempat dataran tinggi dengan ketinggian 800-3000 m diatas permukaan laut, berada di daerah beriklim tropis dan subtropis yang sejuk, serta berada di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi dan merata pada setiap tahunnya. Di Indonesia daerah penghasil teh ada di Bogor, Sukabumi, Wonosobo, Priangan, Banyuwangi, Sumatera Barat, Jember, dan Malang. Teh di Indonesia dikenal luas di dunia karena rasa dan kualitasnya. Kopi Syarat agar kopi tumbuh dengan baik adalah dengan berada di dataran tinggi dengan ketinggian m diatas permukaan laut, memerlukan curah hujan yang cukup saat bertumbuh, serta memerlukan udara yang kering dan panas waktu akan dipanen. Di Indonesia daerah penghasil kopi antara lain; Nusa Tenggara, Sumatera Barat, dan Sulawesi. Karet Syarat agar tanaman karet tumbuh dengan baik yaitu; berada di tempat dengan ketinggian 700 m diatas permukaan air laut, berada di daerah yang memiliki curah hujan minimim mm, serta berada di daerah tropis dengan suhu 24°C. Di Indonesia daerah penghasil karet diantaranya; Tapanuli, Jambi, Palembang, Riau, Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Jawa. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsGeografiPotensi dan sumber daya perkebunan Usaha perkebunan menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat Indonesia. Hal tersebut didukung oleh keadaan alam negara ini yang mendukung tumbuhnya berbagai tanaman perkebunan. Setiap jenis tanaman tersebut memiliki potensi ekonomi sendiri-sendiri. Untuk memperoleh keuntungan besar, tak heran jika pelaku usaha perkebunan lebih memilih tanaman dengan nilai ekonomis tinggi. Apa itu Perkebunan?Jenis Perkebunan1. Berdasarkan Luasnya2. Berdasarkan Pengelolaannyaa. Perkebunan Rakyatb. Perkebunan Besarc. Perkebunan Perusahaan Inti Rakyat PIRd. Perkebunan Unit Pelaksana Proyek3. Berdasarkan Jumlah Jenis Tanaman yang Dibudidayakana. Perkebunan Monokulturb. Perkebunan PolikulturApa itu Tanaman Perkebunan?19 Tanaman Perkebunan Bernilai Ekonomis Tinggi1. Kopi2. Teh3. Kapas4. Karet5. Kelapa Sawit6. Kakao7. Tebu8. Kelapa9. Tembakau10. Vanili11. Lada12. Pala13. Cengkeh14. Kayu Manis15. Rami16. Mangga17. Durian Apa itu Perkebunan? Perkebunan merupakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penanaman atau pembudidayaan tumbuhan tertentu di tanah atau media lain, di suatu lingkungan atau ekosistem yang tepat. Kegiatan perkebunan tidak hanya mencakup penanaman tumbuhan, namun juga mengolah dan memasarkan produk hasil perkebunan. Dengan demikian, ilmu pertanian dan perkebunan, teknologi, dan ilmu manajemen dibutuhkan untuk menjalankan usaha perkebunan. Usaha tersebut juga melibatkan berbagai pihak, yaitu petani, pemerintah, dan tentu saja pengusaha perkebunan. Jenis Perkebunan Ada beberapa jenis perkebunan di Indonesia. Mereka digolongkan berdasarkan kriteria yang berbeda-beda, seperti 1. Berdasarkan Luasnya Menurut besarnya lahan, perkebunan dibedakan menjadi dua yaitu perkebunan kecil dan perkebunan besar. Perkebunan kecil biasanya merupakan milik rakyat. Oleh karena itu, luas lahannya tidak terlalu besar. Sedangkan perkebunan besar tentu saja lahannya sangat luas. Jenis perkebunan ini biasanya merupakan milik perusahaan perkebunan. 2. Berdasarkan Pengelolaannya Perkebunan juga dibedakan berdasarkan pengelolaannya, antara lain a. Perkebunan Rakyat Jenis perkebunan ini hampir sama dengan perkebunan kecil. Lahannya dimiliki dan dikelola oleh rakyat. Hasil dari perkebunan ini biasanya langsung diperdagangkan, tanpa melalui proses pengolahan lebih lanjut. b. Perkebunan Besar Seperti yang telah disebutkan di atas, perkebunan besar ini merupakan dimiliki dan dikelola oleh perusahaan, entah itu perusahaan swasta atau BUMN. Luas lahan perkebunan ini sangat besar dan hasil panennya juga besar. Perusahaan pengelolanya mungkin akan menjual hasil kebun secara langsung. Namun, perusahaan tertentu juga mengolahnya menjadi barang jadi/setengah jadi. Selanjutnya, barang tersebut dijual kepada pihak lain. c. Perkebunan Perusahaan Inti Rakyat PIR Pengelolaan jenis perkebunan ini melibatkan kerjasama perusahaan BUMN/swasta dengan rakyat biasa. Perusahaan tersebut berfungsi sebagai pengelola inti dan rakyat sebagai plasma. Dengan kerja sama ini, perusahaan memperoleh hasil kebun dari perkebunan inti dan perkebunan plasma. d. Perkebunan Unit Pelaksana Proyek Jenis perkebunan ini hampir sama dengan perkebunan PIR. Namun bedanya, pihak yang bekerja sama adalah pemerintah dan rakyat. Yang bertindak sebagai pengelola perkebunan ini adalah rakyat, sedangkan pemerintah sebagai pembina mereka. 3. Berdasarkan Jumlah Jenis Tanaman yang Dibudidayakan Dilihat dari jumlah jenis tanaman yang dibudidayakan perkebunan dibagi menjadi a. Perkebunan Monokultur Pada perkebunan ini, Anda hanya akan melihat satu jenis tanaman, contohnya perkebunan sawit, perkebunan karet, perkebunan teh. Sistem perkebunan ini banyak dipilih oleh perusahaan karena menawarkan efisiensi dan hasil yang lebih banyak dan berkualitas. b. Perkebunan Polikultur Perkebunan polikultur biasanya menerapkan pola tanam tertentu, misalnya tumpang sari dan tumpang gilir. Pada sistem tumpang sari, Anda akan menemukan lebih dari satu jenis tanaman yang dibudidayakan. Hal ini dapat dilihat pada perkebunan vanili dan lada. Sedangkan pola tumpang gilir biasanya diaplikasikan untuk tanaman semusim. Dalam praktik pola tumpang gilir, pemilik perkebunan akan menanam tumbuhan yang berbeda pada musim tanam yang berbeda-beda. Apa itu Tanaman Perkebunan? Tanaman perkebunan adalah tanaman yang dapat menghasilkan komoditas yang bernilai. Tanaman ini berbeda dari palawija dan sayuran. Mereka dibedakan menjadi dua jenis, tanaman semusim dan tahunan. Contoh tanaman semusim yang ditanam di perkebunan adalah tebu dan tembakau. Sedangkan contoh tanaman tahunan yang dibudidayakan di perkebunan adalah kelapa sawit dan teh. Hasil panen dari tanaman-tanaman tersebut memiliki pasar di dalam dan luar negeri. Penjualan hasil kebun ini dapat berupa bahan mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi. 19 Tanaman Perkebunan Bernilai Ekonomis Tinggi Karena Indonesia adalah negara tropis yang cukup subur, maka tak heran jika ada berbagai perkebunan yang dapat ditemui di dalamnya. Sebagian besar perkebunan tersebut ditanami dengan tanaman perkebunan yang bernilai tinggi, contohnya 1. Kopi Indonesia memang bukan negara asli di mana tanaman kopi tumbuh. Tanaman tersebut asli dari wilayah Afrika, namun sudah dinaturalisasi di berbagai negara. Meski demikian, tanaman yang memiliki nama latin Coffee sp ini dapat tumbuh dengan subur di wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Perkebunan kopi di Indonesia telah dikembangkan sejak zaman penjajahan Belanda. Saat ini, hasil perkebunan kopi di negara kita mencapai peringkat 3 di dunia. Ada berbagai kopi yang dibudidayakan oleh masyarakat, contohnya kopi robusta, kopi arabika, dan kopi liberika. Hasil dari perkebunan ini berupa biji kopi. Selain digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman, biji kopi juga digunakan untuk industri farmasi dan industri kosmetik. Sehingga permintaan hasil perkebunan ini cukup tinggi. 2. Teh Di Indonesia, perkebunan teh biasanya dapat ditemukan di daerah dataran tinggi. Sama seperti kopi, perkebunan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Dahulu, benih tanaman ini dibawa dari Assam dan China oleh penjajah Belanda. Mereka lalu melakukan penelitian agar tanaman ini dapat tumbuh di Indonesia, contohnya di Jawa Barat. Nilai ekonomis tanaman perkebunan ini sangat tinggi. Tanaman teh atau Camellia sinensis ini menjanjikan keuntungan besar bagi pelaku perkebunan. Daun teh yang telah dipanen tersebut nantinya akan diolah menjadi berbagai produk, misalnya teh celup dan minuman ringan. Selain itu, teh juga digunakan dalam industri kosmetik dan pengobatan herbal. 3. Kapas Tanaman kapas, atau yang disebut juga Gossypium sp, memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang besar bagi pelaku perkebunan di Indonesia. Hasil dari tanaman ini adalah serat kapas yang banyak dibutuhkan oleh industri tekstil. Sayangnya, tanaman ini belum bisa dibudidayakan secara maksimal di Indonesia. Kualitas serat kapas yang dihasilkan dari perkebunan di negara ini belum bisa menyamai kualitas serat kapas dari luar negeri. Selain itu, jumlahnya juga masih minim. Sehingga, 90% kebutuhan kapas industri tekstil dalam negeri masih mengandalkan bahan baku import. Saat ini, daerah penghasil kapas terbesar di Indonesia adalah Nusa Tenggara Timur. Kualitas serat kapas dari daerah tersebut juga lebih baik dari wilayah lain. Oleh karenanya, pemerintah berusaha keras untuk mengembangkan perkebunan kapas di Indonesia. Sehingga, perkebunan lokal dapat menghasilkan serat berkualitas dalam jumlah besar agar industri tekstil tidak terlalu tergantung pada pasokan bahan baku impor. 4. Karet Meski hasil perkebunan kapas Indonesia belum memuaskan, namun tidak demikian dengan hasil perkebunan karet. Tanaman yang memiliki nama latin Hevea brasiliensis ini dapat tumbuh dengan sangat baik di Indonesia. Setelah tanaman ini berusia sekitar 5 tahun, getah karet dapat mulai dipanen. Indonesia merupakan penghasil getah karet lateks terbesar kedua yang ada di dunia. Komoditi ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Industri yang banyak membutuhkan karet adalah industri otomotif dan kesehatan. Karet tersebut nantinya akan diolah menjadi ban motor dan ban mobil serta alat kesehatan. 5. Kelapa Sawit Salah satu tanaman perkebunan yang dibudidayakan secara luas di Indonesia adalah kelapa sawit. Mayoritas spesies kelapa sawit utama yang dibudidayakan tersebut adalah Elaeis guineensis. Spesies ini memiliki daging tebal sehingga dapat menghasilkan lebih banyak minyak kelapa sawit dibandingkan Elaeis oleifera. Saat ini, banyak hutan di Indonesia yang diubah menjadi perkebunan sawit. Perkebunan tersebut dapat dengan mudah dijumpai di Sumatera dan Kalimantan. Sehingga, tak heran jika Indonesia menjadi penghasil minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia. Hasil dari perkebunan ini telah memberi keuntungan besar bagi negara ini. Minyak tersebut nantinya akan diolah menjadi minyak sayur. Selain itu, minyak sawit juga digunakan untuk membuat minyak industri. 6. Kakao Theobroma cacao L, atau yang orang awam sebut sebagai tanaman kakao, merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menjanjikan. Tanaman asli Amerika ini adalah tanaman tahunan. Setelah berumur sekitar 3 tahun, buah kakao mulai dapat dipanen. Buah tersebut dipanen saat sudah matang untuk diambil bijinya. Biji kakao mengalami proses pengolahan yang panjang dan akhirnya akan menjadi coklat dalam berbagai bentuk, misalnya pasta coklat, coklat batangan, dan coklat bubuk. Selain diolah menjadi makanan dan minuman, lemak dari biji kakao juga digunakan untuk industri kosmetik. Meski merupakan tanaman asli Amerika, kakao dapat dibudidayakan di berbagai perkebunan Indonesia. Perkebunan kakao paling banyak dapat ditemukan di Sulawesi. Selain itu, perkebunan ini juga dapat ditemukan Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Papua. Saat ini, Indonesia merupakan penghasil kakao nomor 4 di dunia. 7. Tebu Tanaman musiman ini telah menjadi komoditas perkebunan di Indonesia sejak sebelum Indonesia merdeka. Tebu atau Saccharum officinarum L merupakan tanaman tropis sehingga dapat tumbuh subur di Indonesia. Perkebunan tebu dapat dengan mudah di temukan di Jawa maupun di Sumatera. Batang-batang tebu yang telah dipanen selanjutnya akan diproses menjadi gula. Di samping itu, komoditas ini juga diolah menjadi vetsin. Karena permintaan terhadap komoditas ini tinggi, maka tak heran jika tebu memiliki nilai ekonomis yang juga tinggi. 8. Kelapa Kelapa sebagai komoditi perkebunan pernah mencapai kejayaannya di Indonesia pada tahun 1990-an. Pada saat itu, kelapa atau kopra banyak dibutuhkan untuk membuat minyak kelapa. Namun, semenjak kelapa sawit mulai dibudidayakan secara luas, perkebunan kelapa telah banyak berkurang. Saat ini, kelapa masih dimanfaatkan untuk membuat minyak kelapa, namun dalam skala yang lebih kecil. Selain itu, hasil perkebunan ini juga dimanfaatkan untuk membuat gula kelapa. 9. Tembakau Selama ini, banyak orang mengira bahwa perkebunan tembakau ikut andil dalam meningkatkan jumlah perokok. Akan tetapi, Nicotiana tabacum atau tembakau tidak hanya digunakan untuk membuat rokok dan cerutu. Tanaman ini juga dimanfaatkan untuk membuat pestisida. Perkebunan tembakau sudah ada sejak lama sekali, mungkin hampir sama lamanya dengan perkebunan teh dan kopi. Saat ini, penghasil tembakau terbesar dan terbaik adalah Deli, Besuki, dan Klaten. Cerutu dari tembakau Deli telah dikenal sebagai salah satu cerutu terbaik di dunia internasional. 10. Vanili Perkebunan vanili merupakan salah satu perkebunan yang menjanjikan keuntungan besar jika dilakukan dengan baik. Tanaman yang memiliki nama ilmiah Vanilla planifolia ini banyak dibudidayakan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung. Hasil perkebunan ini akan diolah menjadi penambah rasa dan aroma makanan maupun minuman. Permintaan vanili terbilang kecil jika dibandingkan dengan permintaan teh dan kopi. Akan tetapi, harga komoditas ini mahal, sehingga pelaku perkebunan dapat memperoleh keuntungan yang memuaskan dari budidaya tanaman ini. 11. Lada Salah satu tanaman perkebunan yang juga memiliki nilai yang menjanjikan adalah lada atau Piper nigrum. Tanaman semusim ini banyak dimanfaatkan dalam industri makanan karena termasuk rempah yang banyak dibutuhkan. Di samping itu, lada juga digunakan dalam industri pengobatan herbal dan kesehatan. Daerah penghasil lada yang paling terkenal di Indonesia adalah Bangka dan Belitung. Tanaman yang tumbuh secara merambat ini biasanya dibudidayakan dalam perkebunan polikultur. Salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan bersama lada adalah tanaman kopi. 12. Pala Tanaman rempah lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah tanaman pala atau Myristica fragrans. Buah pala menawarkan berbagai manfaat karena semua bagiannya dapat diambil manfaatnya. Sehingga, tak heran jika komoditi perkebunan ini menjanjikan keuntungan. Daging buah pala dapat diolah menjadi manisan. Sedangkan bijinya dibutuhkan dalam industri makanan. Selain itu, daging buah dan biji tersebut dapat diolah menjadi minyak atsiri yang dibutuhkan dalam industri pengobatan dan kosmetik. Di Indonesia, penghasil pala terbesar berada di wilayah Aceh, Sulawesi, dan Maluku, 13. Cengkeh Selain menjadi penghasil pala, Maluku juga merupakan penghasil cengkeh. Tanaman yang juga disebut sebagai Syzygium aromaticum tersebut masih saudara dengan pala. Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah bunganya. Bunga ini memiliki aroma yang khas dan banyak dimanfaatkan dalam industri makanan. Cengkeh juga dimanfaatkan untuk membuat rokok dan obat herbal. Di samping itu, rempah ini dapat diekstraksi menjadi minyak atsiri melalui pengolahan tertentu. Minyak tersebut biasanya digunakan dalam industri kosmetik atau parfum. 14. Kayu Manis Cinnamomum zeylanicum merupakan salah satu rempah tertua yang digunakan di dunia. Meski sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu, rempah ini tetap memiliki permintaan yang tinggi. Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah kulit kayunya yang memiliki aroma dan rasa yang khas. Komoditi perkebunan ini banyak digunakan dalam industri pengobatan herbal dan makanan. Penghasil kayu manis yang paling besar di Indonesia adalah Jambi. Selain itu, perkebunan ini juga dilakukan di Sumatera Barat dan Yogyakarta. 15. Rami Tanaman perkebunan ini telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun yang lalu. Boehmeria nivea atau tanaman rami dibudidayakan untuk diambil seratnya. Serat tersebut merupakan salah satu bahan baku tekstil. Di samping itu, serat rami juga dipakai dalam industri kertas. Komoditas perkebunan ini dapat memberikan keuntungan bagi para pelakunya. Kebun rami dapat ditemukan di daerah Wonosobo, Jawa Tengah, provinsi Lampung, serta wilayah Sumatera lainnya. 16. Mangga Buah mangga merupakan salah satu komoditi perkebunan yang strategis. Buah ini dapat dengan mudah tumbuh di berbagai wilayah Indonesia. Selain dijual sebagai buah segar, mangga juga diolah menjadi berbagai produk, misalnya jus dan buah kalengan. 17. Durian Buah ini bisa dikatakan sebagai komoditi perkebunan baru. Dahulu, buah ini hanya diperoleh dari ladang petani. Namun kini, pohon durian menjadi tanaman perkebunan yang dibudidayakan dengan serius. Dahulu pohon durian hanya dapat dipanen satu tahun sekali. Namun, kini berkat rekayasa genetika, pohon tersebut dapat dipanen dua kali dalam satu tahun. Selain dimakan langsung, buah durian juga dapat diolah menjadi berbagai makanan, contohnya lempok durian. Semua tanaman perkebunan di atas dapat menjadi sumber devisa bagi negara Indonesia. Namun sayangnya, beberapa tanaman tersebut belum dibudidayakan secara maksimal dan pengolahannya masih dilakukan secara tradisional. Oleh karena itu, pemerintah dan perusahaan swasta harus melakukan langkah besar untuk memperbaiki kekurangan tersebut.

perkebunan biasanya berada di daerah