Nah teman-teman wajib tahu pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan supaya kamu bisa mempersiapkan jawaban terbaik kamu. Untuk, menggambarkan lebih jelasnya lagi tentang wawancara dengan bahasa Inggris, berikut adalah 21 contoh pertanyaan wawancara kerja Bahasa Inggris : 1. Pertanyaandalam wawancara harus fokus, artinya - 44154485 raheltina6 raheltina6 14.09.2021 B. Indonesia Sekolah Menengah Atas terjawab Pertanyaan dalam wawancara harus fokus, artinya 2 Lihat jawaban Iklan Iklan danielvalenlubis danielvalenlubis Jawaban: harus tertuju pada satu titik. Penjelasan: MAAF KALO SALAH. Prinsipumum pertanyaan dalam wawancara adalah ; harus singkat, open ended, singular dan jelas. Peneliti harus menyadari istilah-istilah umum yang dimengerti partisipan. Peneliti lebih berkonsentrasi dalam menyampaikan pertanyaan- pertanyaan sesuai dengan focus kajian dalam penelitian. Mengantisipasi adanya pertanyaan yang lupa/ terlewat di Apabilamengingat kembali dari penjelasan sebelumnya, wawancara adalah tanya jawab dengan keterampilan khusus. Itu artinya, kegiatan wawancara adalah tidak boleh dilakukan asal-asalan atau asal bertanya. Begini cara melakukan wawancara yang dari berbagai sumber: 1. Menentukan Topik Contohpertanyaan interview bahasa Inggris ini penting sekali buat yang mau melamar di perusahaan asing, baik yang berada di luar negeri atau yang berdomisili di Indonesia sekalipun. Umumnya mereka mensyaratkan pelaksanaan interview dengan bahasa Inggris karena sekalipun pabrik atau perusahaannya berada di sini tapi rekan bisnis dan Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Menjawab setiap pertanyaan wawancara dengan baik tentu selalu menjadi harapan setiap pelamar. Namun pada kenyataannya, berbagai pertanyaan ini justru seringkali berbeda dengan apa yang dibayangkan. Tak jarang para pelamar justru merasa terjebak dan kesulitan untuk memberikan jawaban saat wawancara. Pada dasarnya, pertanyaan wawancara kerja dan jawabannya bukanlah sesuatu yang luar biasa sulit. Para pelamar hanya perlu memahami dengan baik pertanyaan-pertanyaan tersebut terlebih dahulu, sebelum akhirnya memberikan jawaban. Dalam hal ini, ketenangan tentu akan sangat dibutuhkan. Interview adalah proses yang sangat penting dalam mendapatkan pekerjaan, sehingga harus dipersiapkan dengan baik. Pelajari berbagai pertanyaan wawancara kerja dan jawaban yang paling umum dan sering ditanyakan ketika interview, agar interview kerja berjalan lancar dan pekerjaan impian bisa didapatkan. 15 Pertanyaan Wawancara untuk Fresh Graduate Berikut ini adalah beberapa pertanyaan wawancara dan jawabannya yang sering diterima fresh graduate saat interview kerja 1. Bisa Ceritakan Tentang Diri Kamu? Ini menjadi salah satu pertanyaan paling umum dalam wawancara. Jawab pertanyaan ini dengan cara memperkenalkan diri dan sekaligus memberikan gambaran bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk menduduki posisi yang ditawarkan. Ceritakan latar belakang pendidikan, skill yang dikuasai atau bahkan pengalaman berorganisasi selama ini. 2. Apa Hobi Kamu? Fokuslah menceritakan hobi positif dan sekiranya berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. Jika hobi traveling, maka ceritakan bagaimana kegiatan tersebut membuatmu lihai dalam mengatur waktu dan perjalanan dengan baik, termasuk disiplin dalam mengikuti jadwal. Sampaikan jika hal ini membuatmu terbiasa dengan jadwal ketat dan disiplin yang tinggi, termasuk ketika bekerja. 3. Bagaimana Kamu Mendapatkan Info Tentang Pekerjaan Ini? Tujuan pertanyaan-pertanyaan sejenis ini adalah untuk mengetahui ketertarikan pelamar terhadap perusahaan. Berikan jawaban yang jujur dan tidak bertele-tele. Jika mendapatkan informasi secara online, sampaikan bagaimana hingga akhirnya memutuskan untuk mengajukan lamaran. 4. Apa Skill Terbaikmu? Pertanyaan wawancara ini biasanya bertujuan untuk mengetahui apakah skill yang dimiliki pelamar sesuai dengan pekerjaan yang ditawarkan. Penting untuk mengetahui skill apa saja yang dibutuhkan untuk posisi yang dilamar terlebih dahulu, sehingga jawaban bisa relevan. 5. Apa Saja yang Kamu Tahu Tentang Posisi Ini? Ini juga pertanyaan yang hampir selalu ada dalam interview kerja. Untuk menjawabnya dengan baik, penting untuk memahami detail tentang pekerjaan itu sendiri, seperti deskripsi pekerjaan dan juga skill yang diperlukan di sana, sehingga pertanyaan wawancara kerja dan jawabannya bisa sinkron. 6. Apa yang Membuatmu Tertarik Pada Posisi Ini? Jawaban yang tepat untuk pertanyaan seperti ini dalam interview adalah sebutkan saja apa skill maupun passion yang sekiranya sesuai dengan posisi tersebut. Untuk fresh graduate bisa menceritakan keterkaitan jurusan yang diambil, termasuk skill lainnya yang dipelajari di luar bangku kuliah, misalnya kursus. 7. Apa Saja yang Kamu Tahu Tentang Perusahaan Kami? Yang satu ini wajib keluar sebagai pertanyaan wawancara kerja dan jawaban tentunya harus tepat. Cari tahu terlebih dahulu informasi tentang perusahaan yang dilamar sebelum interview, seperti bisnis yang dijalani perusahaan, profil perusahaan tersebut, budaya kerjanya, dan yang lainnya. Baca Juga 35 Pertanyaan Wawancara Kerja Bahasa Inggris, Arti dan Tips Menjawabnya 8. Coba Sebutkan Motivasimu Bekerja di Sini? Berikan jawaban yang menunjukkan rasa antusias dan ketertarikan terhadap perusahaan tersebut. Pelamar harus menunjukkan keyakinan diri, jika perusahaan tersebut merupakan tempat terbaik untuknya dalam meniti karir profesional. 9. Kenapa Kami Harus Menerima Kamu? Jawab pertanyaan wawancara ini dengan memberikan penjelasan tentang skill profesional yang dikuasai, termasuk kemampuan lainnya yang dapat mendukung kelancaran pekerjaan tersebut. 10. Apa Pencapaian Terbesar yang Pernah Kamu Dapatkan? Jawablah pertanyaan interview ini dengan menyebutkan pencapaian yang pernah didapatkan selama kuliah, baik itu dalam bidang akademik maupun yang lainnya. Misalnya memenangkan kompetisi menulis tingkat nasional, menjadi juara pertama dalam karya ilmiah, dan yang lainnya. 11. Apa Skill yang Kamu Miliki untuk Posisi Ini? Agar pertanyaan wawancara kerja dan jawaban bisa sinkron, maka sangat penting untuk memahami deskripsi pekerjaan yang dilamar terlebih dahulu. Jelaskan secara detail skill yang dimiliki dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, sehingga pewawancara merasa yakin. 12. Apa Kontribusi yang Dapat Kamu Berikan Pada Perusahaan? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini bisa dijawab dengan menyebutkan pencapaian apa saja yang didapatkan selama kuliah, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. 13. Kapan Kamu Dapat Mulai Bekerja di sini? Berikan jawaban yang tepat untuk pertanyaan wawancara ini dan tentunya yang sesuai dengan kondisimu. Jika masih fresh graduate, pertanyaan ini bisa dijawab dengan menyampaikan kesanggupan untuk segera bergabung dengan perusahaan tersebut. 14. Berapa Jumlah Gaji yang Kamu Inginkan? Pertanyaan-pertanyaan seputar gaji tentu akan selalu ada. Penting untuk mencari tahu kisaran gaji untuk posisi yang dilamar terlebih dahulu. Selain itu, cari tahu juga tentang UMR dan UMP terbaru sebagai pertimbangan. Jika ditanya soal gaji, maka berikan jawaban yang tepat. Tidak ada salahnya untuk menyebutkan nominal, selama jumlah tersebut masuk akal. 15. Ada yang Ingin Kamu Tanyakan? Jangan lewatkan kesempatan yang satu ini dalam interview kerja. Ada beberapa pertanyaan penting yang bisa diajukan. Tanyakan kapan dan bagaimana hasil wawancara tersebut akan diberitahukan. Selain itu, meminta saran atau masukan tentang pekerjaan yang dilamar juga tidak ada salahnya. 15 Pertanyaan Wawancara untuk Pelamar Berpengalaman Berikut ini adalah beberapa pertanyaan wawancara kerja dan jawabannya yang sering diterima pelamar berpengalaman saat interview 1. Berapa Gajimu saat ini? Hindari untuk memberitahu nilai pasti gaji saat berhadapan dengan pertanyaan wawancara yang satu ini. Sebutkan saja berapa kisaran gaji sekarang. Jika perlu, tidak ada salahnya untuk menyebutkan nilai yang lebih tinggi, selama hal tersebut masih sesuai dengan skill yang dimiliki. 2. Apa Kelemahan Terbesarmu? Salah satu pertanyaan yang menjebak dalam interview adalah yang satu ini. Sebutkan saja poin ini seminim mungkin, namun upayakan untuk tidak menyebutkan kelemahan dalam skill yang justru dibutuhkan untuk posisi yang sedang dilamar tersebut. 3. Apa Rencana Kamu 5 Tahun Ke Depan? Jangan ragu untuk menyampaikan rencana perkembangan karirmu kedepannya. Hal ini biasanya ditanyakan untuk melihat apakah pelamar memiliki keinginan untuk bekerja dalam waktu panjang di perusahaan tersebut. 4. Mengapa Kamu Resign Dari Perusahaan Sebelumnya? Salah satu jebakan dalam interview adalah pertanyaan yang satu ini. Jangan pernah menjelek-jelekkan perusahaan maupun atasan di tempat yang lama. Berikan saja jawaban positif, misalnya berniat untuk mencari pengalaman di perusahaan baru atau yang lainnya. 5. Apa Kamu Bersedia Ditempatkan Di Luar Kota? Pertimbangkan dengan matang sebelum menjawab pertanyaan yang satu ini. Jika menolak, gunakan alasan yang masuk akal. Namun jika menerima, maka sampaikan dengan jelas bahwa hal tersebut tidak jadi masalah. Baca Juga Ingin Walk In Interview Kerja Sukses? Ini Caranya 6. Kenapa Kamu Tak Bekerja Selama Beberapa Bulan Kemarin? Berikan jawaban jujur dan profesional pada pertanyaan wawancara yang satu ini. Jika harus berhenti bekerja karena alasan menyelesaikan pendidikan atau bahkan yang lainnya, katakan juga bahwa di saat bersamaan kamu tetap rajin mengasah skill. 7. Kenapa Melamar Pekerjaan yang Tidak Sesuai dengan Jurusanmu? Jika melamar pekerjaan yang tak sesuai jurusan, maka berikan jawaban yang dapat meyakinkan perekrut. Misalnya, pekerjaan tersebut sesuai dengan pengalaman kerja di tempat sebelumnya, atau yang lainnya. 8. Mengapa Kamu Sering Berpindah Tempat Kerja? Cermatlah pada pertanyaan wawancara kerja dan jawaban yang akan disampaikan. Hindari jawaban yang tidak profesional, seperti malas dengan jadwal kerja atau bahkan kesal pada bos di tempat yang lama. Sampaikan saja dengan jujur keinginan untuk mencari dan meniti karir yang baru di perusahaan tersebut. 9. Apa Kamu Juga Sedang Mengajukan Lamaran Pada Perusahaan Lain? Tak ada salahnya untuk jujur, jika ternyata memang sedang melamar di tempat lain. Namun hindari untuk menyebutkan nama perusahaan yang sedang dilamar, sebab itu bisa memberi kesan yang tidak profesional. 10. Bisa Ceritakan Tentang Diri Kamu yang Tidak Tertulis di CV? Ini bisa jadi salah satu yang mengejutkan dalam pertanyaan wawancara kerja dan jawabannya tak terpikirkan sebelumnya. Cukup ceritakan tentang skill yang dikuasai dan masih berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilamar, setidaknya yang bisa mendukung pekerjaan tersebut, meskipun tidak berkaitan secara langsung. 11. Lingkungan Kerja Bagaimana yang Kamu Sukai? Jika sudah mempelajari dengan baik lingkungan kerja di perusahaan tersebut, maka menjawab pertanyaan interview yang satu ini bukan masalah. Sesuaikan saja lingkungan kerja di perusahaan tersebut dengan yang diinginkan, sehingga bisa meyakinkan pewawancara. 12. Bagaimana Caramu Mengatasi Stress dan Tekanan Pekerjaan? Jawab pertanyaan wawancara ini dengan jujur dan tidak berlebihan. Sampaikan saja apa yang dilakukan ketika sedang stress dan bagaimana keluar dari kondisi tersebut secara ringkas. 13. Bagaimana Kamu Mengelola Prioritas Dalam Pekerjaan? Ceritakan saja dengan singkat cara yang dilakukan untuk mengatur waktu dan hal-hal yang menjadi prioritas dalam pekerjaan di tempat kerja yang lama. Misalnya dengan membuat jadwal rutin di malam hari atau yang lainnya. 14. Coba Ceritakan Momen di mana Kamu Melakukan Kesalahan Tak perlu menghindari pertanyaan ini, sebab siapapun tentu pernah melakukan kesalahan. Ceritakan saja kesalahan apa yang pernah dilakukan dalam pekerjaan dan bagaimana caramu memperbaiki kesalahan tersebut kemudian. 15. Apakah Kamu Seorang Pemimpin atau Pengikut? Jika memiliki pengalaman dalam memimpin tim, maka ceritakan hal tersebut dengan baik. Namun jika masih menjadi anggota tim, maka tidak ada salahnya menceritakan bagaimana sikapmu dalam menerima tugas dan menyelesaikannya, termasuk berkomunikasi dengan anggota tim lainnya. Tips Menjawab Pertanyaan Interview Kerja Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa digunakan saat menjawab pertanyaan-pertanyaan interview Berikan jawaban yang jujur selama wawancara. Jawab setiap pertanyaan dengan jelas dan tak bertele-tele. Cermati dan pahami dengan jelas setiap pertanyaan wawancara. Jelaskan skill terbaikmu dengan tidak berlebihan. Sampaikan kekuranganmu yang tak berhubungan pada pekerjaan yang sedang dilamar. Jelaskan kontribusi yang dapat kamu lakukan untuk perusahaan tersebut. Jawab Pertanyaan Wawancara dengan Tenang dan Jujur Interview adalah proses yang sangat penting dalam mencari pekerjaan. Pastikan untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi momen ini. Jawablah semua pertanyaan wawancara dengan tenang dan jujur, agar hasilnya positif dan sesuai dengan harapan. Baca Juga Tips Menjawab Pertanyaan Jebakan saat Interview Kerja Grogi menghadapi pertanyaan saat wawancara kerja beberapa hari lagi? Itu adalah hal yang wajar. Namun tak perlu khawatir berlebihan. Persiapan yang matang akan membuat Anda lebih siap menghadapi segala kemungkinan. Sebagai bekal, berikut ini kami tampilkan tips-tips interview yang bisa Anda terapkan agar sukses menghadapi HRD nanti. Pertanyaan yang Sering Muncul saat Wawancara Kerja Saat interview kerja, kadang pewawancara memang melontarkan pertanyaan tak terduga. Namun sebagian besar pertanyaan yang dilontarkan tidak jauh berbeda, kok. Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang biasa muncul saat interview / wawancara kerja. 1. “Coba ceritakan tentang diri Anda!” Saat diminta mendeskripsikan tentang diri Anda, bukan cuma kepribadian dan kesesuaian karakter Anda dengan perusahaan yang ingin diketahui pewawancara. Pertanyaan seperti ini juga berguna untuk mengukur kemampuan berkomunikasi Anda. Jadi sebisa mungkin jawab dengan tenang tanpa terbata-bata. Lebih baik lagi jika Anda bisa menceritakan hal-hal yang belum tercantum di resume. Pasalnya kemampuan Anda mempresentasikan diri juga dinilai lewat pertanyaan ini. 2. “Kenapa Anda tertarik melamar kerja di perusahaan ini?” Melalui pertanyaan ini, pewawancara ingin tahu sejauh apa keseriusan Anda untuk bergabung dengan perusahaan. Lakukan riset kecil-kecilan mengenai profil perusahaan dan posisi yang Anda lamar. 3. “Tolong jelaskan kelemahan Anda!” Pertanyaan dalam wawancara ini biasanya dilontarkan untuk mengukur kejujuran Anda dalam menilai diri sendiri. Jangan sampai Anda menjawab tidak punya kelemahan. Jawaban ini terdengar tak jujur dan mengesankan arogansi. Sebaiknya carilah satu hal yang bukan termasuk kelebihan Anda, namun juga bukan kelemahan fatal. Pastikan Anda menyertakan solusi yang sudah atau sedang Anda jalankan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Jawaban seperti ini menunjukkan kalau Anda adalah sosok yang selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. 4. “Kenapa perusahaan ini harus mempekerjakan Anda?” Jangan sampai Anda ketahuan melamar hanya karena posisi tersebut sesuai dengan kualifikasi Anda tanpa memahami deskripsi pekerjaan itu sendiri. Berikan jawaban yang merangkum kualifikasi dan antusiasme Anda untuk bergabung dengan perusahaan. 5. “Apa rencana Anda dalam 5 tahun ke depan?” Pertanyaan dalam wawancara ini bertujuan untuk mengetahui ambisi Anda dalam profesi dan sejauh mana perencanaan yang Anda buat untuk mencapainya. Tentu saja HRD juga ingin tahu apakah rencana jangka panjang Anda sesuai dengan perusahaan atau tidak. Tips Menghadapi Interview dengan Pertanyaan yang Menjebak di Dalam Wawancara Selain pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan sebelumnya, kadang pewawancara akan memberikan pertanyaan yang sedikit nyeleneh kepada kandidat karyawan. Berikut ini beberapa di antaranya, seperti dilansir Mashable. 1. “Pencapaian apa yang paling besar dalam karir yang pernah Anda peroleh?” Ini adalah pertanyaan favorit Andrew Shapin, chief executive officer dari Long Tall Sally. Tujuannya adalah mengukur kejujuran calon pegawai mengenai prestasinya. Kemudian, dia akan menarik kesimpulan mengenai kelebihan dan kekurangan calon pegawai tersebut. Kecepatan progress kerja dari seseorang juga bisa dilihat dari pertanyaan ini. 2. “Apa passion Anda?” Hilarie Bass, co-president perusahaan Greenberg Traurig, meyakini bahwa passion seseorang adalah hal penting yang akan mengantarkannya pada kesuksesan. Jika Anda berpikir terlalu lama sebelum menjawab pertanyaan ini, kemungkinan besar nilai Anda di mata pewawancara tidak akan terlalu bagus. 3. “Jika Anda bisa melakukan apapun di dunia ini, pekerjaan apa yang ideal untuk Anda?” Liz Bingham, partner kerja Ernst & Young, mengatakan bahwa pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat dan sudut pandang yang jujur dari calon karyawan. Realistis atau tidak jawaban yang diberikan dari pertanyaan di dalam wawancara tak jadi masalah. Fokus perusahaan adalah ketulusan niat Anda untuk bekerja di bidang yang benar-benar Anda inginkan. Trik Psikologis untuk Menghadapi Pertanyaan dalam Interview / Wawancara Berikut beberapa triknya 1. Pakai Baju Biru, Hitam, atau Putih Survei yang dilakukan oleh CareerBuilder terhadap para manajer personalia dan tenaga sumber daya manusia menemukan bukti bahwa warna pakaian bisa memberikan kesan tertentu di mata pewawancara. Dua puluh tiga persen pewawancara merekomendasikan warna biru yang menunjukkan bahwa kandidat tersebut bisa bekerja dengan tim. Sementara 15 persen merekomendasikan hitam karena warna tersebut mengesankan potensi kepemimpinan. Abu-abu memberikan kesan logis dan analitis bagi si pemakai. Putih merupakan cerminan dari pribadi yang terorganisir. Cokelat mengindikasikan karakter yang bisa diandalkan. Warna oranye dikatakan sebagai yang paling tidak direkomendasikan karena memberikan kesan bahwa kandidat tersebut tidak profesional. Sementara warna merah akan memberikan kesan provokatif, meskipun si pemakai jadi terlihat lebih menonjol. 2. Lakukan kontak mata saat pertama kali bertatap muka Sebisa mungkin kesampingkan rasa jengah dan tatap mata si pewawancara saat kamu pertama kali bertatap muka atau bersalaman dengannya. Selain itu, jaga kontak mata selama sesi tanya jawab dalam wawancara berlangsung. Menurut sebuah studi yang dilakukan dua peneliti dari Northeastern University, orang yang secara konsisten melakukan kontak mata saat berbicara terlihat lebih cerdas daripada mereka yang tidak melakukan kontak mata. 3. Imitasi bahasa tubuh pewawancara Pernah mendengar tentang fenomena psikologis efek bunglon? Ini adalah kondisi di mana orang cenderung saling menyukai saat mereka menunjukkan bahasa tubuh yang serupa. Jadi jika pewawancara mencondongkan tubuh ke depan, lakukan hal yang sama. Begitu juga saat dia meletakkan tangan di atas meja. Tetapi jangan meniru setiap gerak-gerik pewawancara secara berlebihan, ya. Pakar bahasa tubuh Patti Wood mengatakan bahwa imitasi bahasa tubuh lawan bicara memberikan kesan kamu benar-benar memperhatikan dan tertarik dengan apa yang dikatakannya. Sebaliknya jika kamu terlihat pasif, kamu tampak seperti kurang antusias untuk menjadi bagian dari tim atau malah sedang berbohong. 4. Biarkan telapak tangan terbuka atau satukan jari-jari selama menjawab pertanyaan dalam wawancara kerja Menurut Molidor dan Parus, gerakan tangan berkontribusi terhadap kesan yang tersampaikan dalam sebuah wawancara kerja. Membiarkan telapak tangan terbuka mengindikasikan ketulusan. Sementara menyatukan ujung-ujung jari tangan hingga membentuk segitiga menunjukkan kepercayaan diri. Sebisa mungkin jangan meletakkan telapak tangan ke bawah karena akan menunjukkan keinginan untuk mendominasi lawan bicara. Juga jangan menyembunyikan tangan seolah-olah ada sesuatu yang ingin kamu tutup-tutupi. Mengetuk-ngetukkan jari menunjukkan ketidaksabaran. Melipat tangan menunjukkan ketidaksetujuan atau sikap defensif. Dan terlalu banyak menggunakan isyarat tangan bisa membuat pewawancara merasa terdistraksi. 5. Sesuaikan jawaban dengan usia pewawancara Kamu bisa belajar banyak tentang pewawancara dan jawaban seperti apa yang ingin mereka dengar berdasarkan usia generasinya. Dalam buku Crazy Good Interview, John B. Molidor, dan Barbara Parus menulis bahwa kandidat yang diwawancarai sebaiknya bersikap berdasarkan generasi pewawancara Anda. Pewawancara dari Generasi Y antara 20 dan 30 tahun lebih suka melihat contoh visual dari hasil kerjamu daripada sederet keterangan dalam lembar portofolio. Mereka juga cenderung lebih menghargai kemampuan untuk multitasking. dari Generasi X antara 30 dan 50 tahun cenderung menghargai kreativitas dan kandidat yang bisa menyeimbangkan karir dan kehidupan personal. Pewawancara dari generasi Baby Boomer antara 50 dan 70 tahun lebih menyukai pekerja keras dan orang yang bisa menghargai pencapaian si pewawancara. Sementara pewawancara dari Silent Generation antara 70 dan 90 tahun akan menitikberatkan aspek loyalitas dan komitmen terhadap pekerjaan sebelumnya. 6. Berbicara dengan ekspresif ketika menjawab pertanyaan dalam wawancara kerja Menurut Leonard Mlodinow, penulis Subliminal How Your Unconscious Mind Rules Your Behavior, “Jika dua pembicara mengucapkan kata-kata yang persis sama, tapi seseorang berbicara sedikit lebih cepat dan lebih keras dan dengan jeda lebih pendek serta variasi volume yang lebih banyak, pembicara itu akan dinilai lebih energik, berpengetahuan, dan cerdas.” Jika kamu ingin terdengar pintar, hindari berbicara dengan nada monoton. Bicaralah lebih cepat saat mencoba menjelaskan informasi yang kurang penting. Sebaliknya, bicaralah lebih pelan saat mencoba memberikan penjelasan mengenai konsep atau informasi yang kemungkinan belum dikenal pewawancara. Gunakan gerakan tangan, tetapi jangan berlebihan agar perhatian pewawancara tidak terdistraksi. 7. Jangan terlalu menyombong dalam menjawab pertanyaan dalam wawancara kerja Ketika ditanya mengenai kelemahan atau kekurangan, kebanyakan pencari kerja akan memberikan jawaban untuk menonjolkan kelebihan mereka. Ini justru dapat memberikan kesan tak jujur di mata pewawancara. Jawaban seperti “Saya terlalu pekerja keras” atau “Saya kelewat perfeksionis” hanya terdengar meyakinkan jika didukung dengan bukti dan fakta. Ada baiknya untuk menjawab dengan jujur disertai solusi yang sedang atau akan kamu terapkan untuk memperbaikinya. 8. Bersikap ramah dan tegas pada saat bersamaan Salah satu studi dari University of Guelph, Kanada, pencari kerja yang menunjukkan tanda-tanda kecemasan cenderung gagal dalam wawancara. Kecemasan yang benar-benar kentara kerap membuat pewawancara salah paham, menangkap kesan kurang hangat dan kurang tegas karena volume suara yang sangat kecil. Hal tersebut juga mengindikasikan calon karyawan kesulitan untuk memproses dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. “Jika Anda bukan ekstrovert alami, pastikan untuk menjual keahlian Anda,” kata rekan penulis studi Deborah M. Powell kepada Forbes. “Jangan takut mengakui kontribusi Anda untuk sebuah proyek.” 9. Jangan terlalu banyak tersenyum Menunjukkan keramahan memang dianjurkan saat wawancara. Tetapi bukan berarti kamu harus tersenyum sepanjang waktu yang justru tampak dibuat-buat. Hal tersebut terungkap dari studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Department of Veterans Affairs, Northeastern University dan University of Lausanne. Bagian lain dari studi ini menemukan bukti bahwa pewawancara berekspektasi kandidat untuk lebih banyak tersenyum jika mereka hendak melamar posisi sebagai customer service atau tenaga penjualan. Jadi tersenyumlah lebih banyak dan tulus jika kamu melakukan wawancara untuk pekerjaan yang menuntut interaksi dengan pelanggan. Untuk pekerjaan yang lebih membutuhkan keahlian di luar komunikasi, sebaiknya tunjukkan keramahan yang tidak terlalu berlebihan. 10. Persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan yang tidak nyaman dalam wawancara kerja Pewawancara pasti akan menanyakan satu atau dua hal yang membuatmu merasa tidak nyaman menjawab. Misalnya kenapa kamu mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya, apakah kamu bersedia ditempatkan di daerah yang terpencil, dan apakah kamu bersedia untuk menunda rencana pernikahan jika diminta oleh perusahaan. Selalu persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan seperti ini. Tak perlu berbohong demi menyenangkan pewawancara. Siapkan saja jawaban yang jujur dan solusi jika kamu keberatan dengan syarat yang diajukan pewawancara. Hindari pula terlalu mengumbar beberapa detail negatif dari pekerjaan terdahulu. Selain Bisa Menjawab Pertanyaan Dalam Wawancara Kerja, Kepribadian adalah Kriteria Paling Utama bagi HRD Sebelum mempelajari tips interview yang baik, Anda perlu mengetahui fakta berikut. Ternyata pengalaman kerja bukan faktor tertinggi dalam kelancaran wawancara kerja. Hal pertama yang diperhatikan HRD adalah kepribadian. Berdasarkan laporan A. Sterview Top Interview dan platform pencarian kerja Resume-Library, kepribadian pelamar kerja mempengaruhi 70 persen penilaian perusahaan, bersamaan dengan keterampilan dan pengalaman. Sementara pendidikan hanya mempengaruhi 18 persen. Menurut artikel lansiran CNBC, ciri-ciri kepribadian yang paling tidak diinginkan dari seorang kandidat karyawan adalah arogansi, ketidakjujuran, kurangnya keandalan, dan pikiran sempit. Tips Menjawab Pertanyaan Dalam Interview Wawancara Kerja Berikut ini adalah tips-tips wawancara sederhana yang perlu Anda ingat dan latih di rumah. Bayangkan Anda sedang menghadapi pewawancara dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dilemparkan. Ceritakan kemampuan Anda dengan antusias dan percaya diri. Hindari penjelasan berbelit-belit saat memberi jawaban panjang Tunjukkan bahwa Anda mampu bekerja dalam tim Jangan memikirkan jawaban terlalu lama Jawab dengan diplomatis, tapi tidak muluk-muluk-m Jangan membongkar aib perusahaan sebelumnya jika pernah bekerja di tempat lain Tips Wawancara Online Saat ini wawancara tak harus dilakukan dengan tatap muka secara langsung. Demi kepraktisan dan efisiensi waktu, perusahaan kerap mengadakan interview online lewat panggilan telepon atau video call. Apa yang bisa Anda lakukan saat menghadapi interview seperti ini? Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Pastikan laptop atau perlengkapan gadget yang digunakan berfungsi dengan baik untuk menghindari kesan tidak profesional. Pandang langsung pewawancara, bukan gambar Anda di layar Tetap berpenampilan sopan dan resmi, meskipun Anda tidak berhadapan langsung dengan pewawancara Mekari Talenta, Aplikasi Wajib Bagi HRD Untuk membantu HR dalam mempermudah proses perekrutan karyawan, Mekari Talenta bisa menjadi solusinya. Mekari Talenta merupakan software HRIS yang juga memiliki fungsi lain sebagai aplikasi applicant tracking system atau ATS. ATS sendiri merupakan sebuah sistem untuk melacak proses rekrutmen dari awal hingga proses onboarding karyawan di dalam satu dashboard terintegrasi. Dengan Mekari Talenta, Anda dapat mengumpulkan sekaligus menyaring CV kandidat, memantau sejauh mana proses dari masing-masing kandidat, menjadwalkan interview, hingga proses onboarding dan memindahkan data kandidat ke dalam database karyawan dalam software Mekari Talenta. Dengan demikian, proses rekrutmen jadi lebih mudah dan efisien. Tertarik menggunakan Mekari Talenta? Anda bisa coba demo aplikasinya dan berkonsultasi dengan tim sales kami seputar permasalahan HR Anda sekarang juga. Bonus Contoh Pertanyaan Interview Wawancara Kerja Customer Service dan Jawabannya Pertanyaan Apa yang Anda pahami tentang peran seorang customer service? Jawaban Seorang customer service bertanggung jawab dalam memberikan layanan yang baik kepada pelanggan. Mereka membantu menjawab pertanyaan, menangani keluhan, memberikan solusi, dan menjaga hubungan positif dengan pelanggan. Tujuan utama seorang customer service adalah memastikan kepuasan pelanggan dan membangun hubungan jangka panjang. Pertanyaan Bagaimana Anda menghadapi situasi ketika mendapat keluhan dari pelanggan yang tidak puas? Jawaban Ketika dihadapkan dengan keluhan pelanggan, saya akan tetap tenang dan mendengarkan dengan empati. Saya akan memahami masalah yang dihadapi pelanggan, mengajukan pertanyaan yang relevan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, dan mencari solusi yang memuaskan bagi pelanggan. Saya akan berkomunikasi dengan sopan dan memastikan bahwa pelanggan merasa didengarkan dan dihargai. Pertanyaan Bagaimana Anda mengatasi situasi ketika pelanggan marah atau emosional? Jawaban Ketika pelanggan marah atau emosional, saya akan tetap tenang dan berempati. Saya akan memberikan perhatian penuh pada pelanggan, mendengarkan dengan sabar, dan menghindari konfrontasi. Saya akan mencoba mencari solusi yang dapat menenangkan pelanggan dan mengatasi masalah yang ada. Selain itu, saya akan menjaga profesionalitas dan tidak mengambil sikap pribadi terhadap pelanggan. Pertanyaan Bagaimana Anda mengelola waktu dan mengatasi situasi ketika harus melayani banyak pelanggan sekaligus? Jawaban Saya akan menggunakan teknik manajemen waktu yang efektif, seperti membuat prioritas, mengatur jadwal dengan baik, dan mengoptimalkan penggunaan alat bantu seperti sistem manajemen pelanggan atau alat komunikasi internal. Saya akan memastikan bahwa saya memberikan perhatian yang memadai kepada setiap pelanggan dengan tetap memperhatikan kecepatan dan efisiensi dalam pelayanan. Pertanyaan Bagaimana Anda menangani situasi ketika Anda tidak memiliki jawaban atau solusi untuk pertanyaan atau masalah pelanggan? Jawaban Jika saya tidak memiliki jawaban atau solusi langsung, saya akan mengakui hal tersebut dengan jujur kepada pelanggan. Saya akan mengatakan bahwa saya akan mencari informasi lebih lanjut atau berkonsultasi dengan rekan kerja yang lebih berpengalaman untuk memberikan jawaban yang akurat. Selanjutnya, saya akan berkomitmen untuk segera memberikan respons atau menghubungi kembali pelanggan dengan solusi yang tepat. Catatan Jawaban-jawaban di atas hanya contoh dan dapat disesuaikan dengan pengalaman, pengetahuan, dan nilai-nilai Anda. Selalu persiapkan diri dengan mempelajari profil perusahaan dan memahami peran customer service secara mendalam untuk memberikan jawaban yang relevan dan meyakinkan dalam sesi wawancara. Saat interview kerja, banyak job seeker tak menggunakan kesempatan bertanya ketika pewawancara bilang "ada yang ingin ditanyakan?". Sebagian besar menjawab, “tidak ada”, karena bingung apa yang harus momen ini juga bisa menjadi tolak ukur lho. Karena, dengan bertanya, kamu akan terlihat sangat tertarik dengan perusahaan tersebut. Selain itu, kamu akan memperoleh informasi seputar posisi yang kamu lamar, sehingga saat diterima, bayanganmu terhadap pekerjaan tersebut tidak apa saja sebaiknya hal-hal yang ditanyakan kepada pewawancara? Simak yuk!1. Tanyalah seputar budaya perusahaan. Ini akan membuatmu tampak antusias dan terlihat tertarik ingin menjadi bagian dari perusahaan Jangan lupa juga untuk menanyakan visi dan misi perusahaan. Hal itu akan membantumu memperoleh gambaran yang jelas tentang pandangan Tanyakan pula seputar posisi yang kamu lamar. Misalnya berapa orang yang dibutuhkan perusahaan untuk posisi itu. Pertanyaan ini akan membuatmu terlihat serius melamar pekerjaan di Cari tahu dan bertanyalah ke pewawancara tentang karakter pegawai seperti apa yang dibutuhkan perusahaan untuk posisi yang kamu lamar Tanyakan juga secara gamblang bagaimana alur tes penerimaan karyawan di perusahaan tersebut, supaya kamu bisa bersiap-siap jika lolos ke tahap Juga 7 Pertanda Kantormu Punya Budaya Kerja yang Buruk! 6. Kamu juga harus bertanya kepastian waktu pengumuman lolos atau tidaknya kamu dalam tes wawancara itu. Jangan sampai merasa di-PHP sama Bertanyalah, kalau diterima nanti, kira-kira proyek pertama apa yang akan kamu kerjakan. Tanyakan juga gambarannya seperti Lalu, kamu juga harus tahu siapa calon atasanmu dan bagaimana caranya memberikan penilaian terhadap hasil Kemudian bertanyalah soal apa yang dianggap berhasil dan apa yang dianggap gagal seputar posisi yang kamu lamar. Dengan begitu, kamu tak akan salah langkah saat bekerja Kalau kamu ragu-ragu dengan hasil wawancaramu, tanyakan kepada pewawancara apakah kamu masuk kandidat karyawan yang mereka cari. Jangan ragu dan takut untuk Kalau kamu diterima bergabung dengan perusahaan mereka nanti, pastikan apakah ada masa orientasi atau semacam training? Berapa lama kira-kira? Jadi kamu bisa mempersiapkannya sejak kalau 11 poin di atas harus ditanyakan saat interview kerja, gambaran terhadap pekerjaan dan perusahaan yang kamu lamar jadi semakin gamblang, kan? Kamu juga akan terlihat lebih antusias di mata berhasil!Baca Juga Kalau CV Kamu Seperti Ini, Pasti Langsung Diterima Kerja! Tujuan Wawancara dan 5 Cara Melakukannya – Selama ini, tentu kita akrab dengan wawancara, baik itu wawancara kerja atau wawancara yang tidak disengaja, misal untuk kebutuhan pemberitaan. Wawancara sendiri secara umum merupakan aktivitas tanya jawab yang dilakukan dengan maksud mendapatkan informasi atau pendapat. Nah, wawancara memiliki tiga tujuan paling utama yang perlu dan wajib Anda ketahui sebagai pegangan sebelum melakukan tanya jawab. A. Tujuan WawancaraB. Tujuan Wawancara Menurut Para Ahli1. Lexy J. Moleong2. Koentjaraningrat3. Charles Stewart & Cash4. Arikunto5. Denzig6. Ankur Garg7. Sugiyono8. Esterberg9. SudjanaC. Mengenal Wawancara Lebih Jauh1. Pewawancara2. Narasumber3. Tema / Topik4. Waktu dan tempatD. Fungsi WawancaraE. Jenis-Jenis Wawancara1. Wawancara Serta Merta atau Fleksibel2. Wawancara dengan Petunjuk UmumF. Cara Melakukan Wawancara1. Menentukan Tujuan Wawancara2. Menentukan Narasumber3. Menyusun Daftar Pertanyaan4. Melakukan Wawancara5. Penulisan Laporan WawancaraG. Pedoman WawancaraRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Dalam wawancara, berikut adalah tiga tujuan wawancara yang perlu diketahui dalam melakukannya. 1. Untuk mendapatkan informasi secara langsung dalam mendeskripsikan dan menjelaskan suatu situasi dan kondisi tertentu. 2. Untuk mendapatkan data agar dapat memberikan pengaruh terhadap situasi atau orang tertentu 3. Untuk melengkapi suatu penelitian ilmiah atau penyelidikan. Dari tiga tujuan utama yang dijelaskan di atas, tentu tujuan paling utama dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi secara langsung dalam mendeskripsikan dan menjelaskan suatu situasi dan kondisi tertentu. Transkrip atau data dari hasil wawancara akan dijadikan salah satu dasar pertimbangan yang berkaitan dengan keperluan tujuan wawancara dilakukan. Tujuan wawancara tersebut merupakan tujuan wawancara yang paling sering dilakukan dan sering ditemukan dalam dunia kerja dan penerimaan sekolah. Misalnya untuk penerimaan kerja, penerimaan siswa hingga mahasiswa, dan lain sebagainya. Nah, tidak hanya untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang suatu dan kondisi tertentu. Wawancara juga bisa dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data untuk memberikan pengaruh dalam situasi atau orang tertentu. Tujuan wawancara ini biasanya dilakukan untuk acara-acara kelembagaan atau bahkan hiburan. Misalnya, seperti wawancara bersama kepala negara atau wawancara bersama tokoh inspirasi nasional. Wawancara tersebut dapat memberikan dampak terhadap situasi dan kondisi para pendengar. Selain dua tujuan sebelumnya, wawancara memiliki tujuan untuk melengkapi suatu penelitian atau penyelidikan ilmiah. Wawancara sendiri terhitung sebagai salah satu cara yang paling sering digunakan oleh para peneliti dalam mengambil dan mengumpulkan data atau informasi. Berbeda dengan peneliti, tujuan wawancara bagi jurnalis atau reporter dan polisi adalah memperoleh informasi agar proses penyelidikan dapat segera terungkap dan terselesaikan. B. Tujuan Wawancara Menurut Para Ahli 1. Lexy J. Moleong Tujuan wawancara merupakan pewawancara yang memberikan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan-pertanyaan dari pewawancara. 2. Koentjaraningrat Tujuan wawancara merupakan sebuah tugas tertentu yaitu usaha mencoba untuk memperoleh informasi secara lisan dan komunikasi secara langsung dalam pembentukan responden. 3. Charles Stewart & Cash Tujuan wawancara adalah proses atau cara berkomunikasi yang dipasangkan dengan maksud serius dan telah ditentukan untuk melibatkan pertanyaan dan jawaban sekaligus bertukar perilaku. 4. Arikunto Tujuan wawancara merupakan sebuah kegiatan bagian dari dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber. 5. Denzig Tujuan wawancara merupakan sebuah kegiatan yang dipandu oleh seseorang dengan direkam pembicaraannya atau percakapannya secara tatap muka, yang mana seseorang dapat mendapat informasi dari orang yang menjadi pasangannya dalam wawancara. 6. Ankur Garg Tujuan wawancara adalah sebagai alat yang dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang mempekerjakan calon kandidat untuk posisi jurnalis, atau orang-orang biasa yang mencari tahu mengenai kepribadian seseorang atau mencari informasi maupun data. 7. Sugiyono Tujuan wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara juga bisa dilakukan dengan cara tatap muka atau secara langsung atau dengan media jaringan telepon. 8. Esterberg Tujuan wawancara adalah untuk bertukar informasi dan suatu ide dengan cara tanya jawab untuk diolah dan kelola menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu. 9. Sudjana Tujuan wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka baik luar jaringan atau dalam jaringan antara yang ditanya atau penjawab. C. Mengenal Wawancara Lebih Jauh Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah kegiatan tanya jawab dengan seseorang, baik itu pejabat negara atau daerah, artis, bahkan orang-orang biasa, dengan keperluan untuk mendapatkan jawaban, keterangan, atau pendapat terkait perihal tertentu. Hasil dari wawancara tersebut bisa juga dimasukkan pada surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditampilkan melalui televisi. Loraine Blaxter mengungkapkan bahwa metode wawancara melibatkan pengajuan pertanyaan atau pembahasan perihal sesuatu dengan orang-orang yang bersangkutan berdasarkan penelitian. Metode wawancara tersebut bisa menjadi teknik yang sangat bermanfaat dalam proses pengumpulan data yang mungkin tidak dapat diakses apabila menggunakan teknik-teknik observasi. Unsur-unsur wawancara adalah sebagai berikut 1. Pewawancara Pewawancara adalah orang yang mencari dan mendapatkan informasi dan memiliki peran sebagai penanya atau mengajukan pertanyaan. 2. Narasumber Narasumber adalah orang yang diwawancarai atau biasa disebut dengan informan. Narasumber atau informan ini memiliki peran sebagai penjawab pertanyaan atau pemberi informasi. Narasumber atau orang yang diwawancarai biasanya merupakan seseorang yang mempunyai keterkaitan dengan ihwal informasi yang diperlukan. Contoh narasumber yang bisa diketahui berdasarkan peran tersebut adalah seperti tokoh, ahli, atau orang-orang biasa. 3. Tema / Topik Tema atau topik adalah perihal topik yang diwawancarakan. Tema sangat berperan dalam kegiatan wawancara karena dapat menjadi penuntun jalannya wawancara. Tema dapat menjadi pembahasan pokok sekaligus pembatasan hal-hal yang dibicarakan. 4. Waktu dan tempat Waktu dan tempat adalah kesepakatan dari pewawancara dan narasumber terkait waktu dan tempat untuk wawancara. Dalam hal ini, tempat wawancara pun bisa berkembang menjadi media online. D. Fungsi Wawancara Setelah memahami tujuan wawancara, beserta pengertian-pengertiannya. Berikut adalah fungsi-fungsi dari wawancara yang perlu Anda ketahui 1. Menghindari kesalahan data atau informasi yang masih simpang siur atau belum jelas kebenarannya. 2. Data atau informasi dari hasil wawancara adalah pelengkap informasi awal tentang narasumber dan tema. 3. Memperoleh data atau informasi secara komprehensif, jujur, mendalam, dan akurat. 4. Mendapatkan data atau informasi yang objektif serta memenuhi aspek keseimbangan. 5. Selalu mendalami suatu informasi untuk kemungkinan menemukan adanya perspektif baru atas suatu masalah. E. Jenis-Jenis Wawancara Nah, setelah mengetahui tujuan, pengertian, hingga fungsi dari wawancara. Berikut ini adalah jenis-jenis dari wawancara yang perlu Anda ketahui 1. Wawancara Serta Merta atau Fleksibel Jenis wawancara pertama adalah wawancara serta merta atau fleksibel. Wawancara serta merta atau fleksibel adalah kegiatan wawancara yang dilakukan pada sebuah situasi yang alamiah dan tidak terduga-duga. Sifat yang alami dan fleksibel membuat wawancara jenis ini tidak memiliki pedoman baku atau panduan khusus untuk melakukannya. Layaknya obrolan biasa setiap hari, wawancara ini cukup sering digunakan peneliti atau pewawancara untuk mengikuti minat dan pemikiran dari partisipan atau narasumber. Pewawancara memiliki kebebasan untuk menanyakan berbagai pertanyaan kepada partisipan atau narasumber secara urut atau tidak urut, hal bisa ditentukan bergantung pada jawaban narasumber. Namun, pewawancara harus tetap pada tujuan wawancara yaitu memperoleh informasi atau data dari partisipan atau narasumber terkait tema atau isu tertentu yang akan didalami. Dalam kehidupan sehari-hari, wawancara serta merta atau fleksibel bisa dengan mudah ditemukan pada video-video podcast di Youtube atau aplikasi lainnya. 2. Wawancara dengan Petunjuk Umum Jenis wawancara selanjutnya yaitu wawancara dengan petunjuk umum. Pengertian dari wawancara dengan petunjuk umum adalah kegiatan tanya jawab yang berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang telah dibuat sebelum wawancara. Ada beberapa batasan pada proses tanya jawab dari wawancara dengan petunjuk umum, hal itu dapat mengakibatkan data atau informasi dari wawancara ini tidak kaya dan kurang beragam. Pada wawancara dengan petunjuk umum biasanya narasumber sudah mengetahui tema dan sejumlah pertanyaan yang akan diajukan pewawancara. Alhasil, kegiatan tanya jawab yang terjadi akan sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah direncanakan. Dan, partisipan atau narasumber akan menjawab sesuai dengan urutan pertanyaan. Dalam kehidupan sehari-hari, wawancara ini bisa ditemukan pada wawancara untuk iklan atau wawancara untuk mendapatkan data kuesioner secara tertulis. F. Cara Melakukan Wawancara 1. Menentukan Tujuan Wawancara Untuk mengawal kegiatan tanya jawab dalam wawancara, pewawancara disarankan untuk mengetahui dan memahami tujuan wawancara. Contoh topik-topik yang biasa dijadikan tujuan untuk wawancara yaitu tema kesehatan, pendidikan, hiburan, olahraga, politik, lingkungan, dan lain sebagainya. Penentuan tujuan wawancara berupa topik wawancara merupakan kewajiban dasar sebelum menentukan narasumber yang akan diwawancarai. 2. Menentukan Narasumber Setelah menentukan topik wawancara, langkah selanjutnya adalah memilih narasumber. Syarat menentukan narasumber dalam wawancara harus dipilih berdasarkan kompetensi dalam memahami dan menjelaskan topik. Hal itu akan menjadi wawancara menjadi acara yang sangat informatif dan menarik sehingga dapat mempengaruhi banyak pendengar atau orang-orang. 3. Menyusun Daftar Pertanyaan Dalam menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara bisa diawali dengan menggunakan rumus 5W+1H atau ADIK SIMBA. Penyusunan daftar pertanyaan terlebih dahulu memiliki tujuan agar wawancara bisa berjalan dengan lancar dan sesuai ketentuan. Wawancara yang dilaksanakan tanpa persiapan, ada kemungkinan besar pewawancara lupa dengan pertanyaan wajib dan menanyakan pertanyaan yang tidak sesuai topik. Nah, oleh karena itu, wawancara perlu dipersiapkan terlebih dahulu, walaupun di dalam pikiran. 4. Melakukan Wawancara Ketika melakukan wawancara, ada beberapa etika dalam wawancara yang perlu diketahui terlebih dahulu a. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan, dan mengemukakan maksud dan tujuan dari wawancara. b. Menggunakan bahasa yang santun dan pakaian yang sesuai situasi dan kondisi. c. Mengetahui identitas atau hal-hal lain yang berkenaan dengan pribadi dari narasumber, seperti nama, keahlian, pekerjaan, dan sejarah hidup narasumber. d. Mengajukan pertanyaan secara jelas, singkat, urut, dan sistematis. Jangan sampai lupa untuk memastikan waktu yang digunakan dalam wawancara. e. Dalam melakukan wawancara, pewawancara harus fokus dengan tujuan wawancara. Oleh karena itu, pewawancara diharuskan memiliki keterampilan menyimak yang kuat sehingga bisa mencatat inti-inti dari wawancara. Catatan tersebut akan sangat berguna bagi pewawancara dalam mengetahui sudah sampai seberapa banyak informasi atau data yang telah diperoleh. f. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan yang ramah, sehingga narasumber akan merasa akrab. Tidak diperkenankan melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memojokkan narasumber. g. Pewawancara tidak dianjurkan untuk mempengaruhi sikap, pendirian, ataupun, emosi-emosi dari narasumber. h. Tidak memberikan pertanyaan yang mengarah pada fitnah atau mengadu domba. i. Bersikap simpatik, empatik, dan objektif. Pewawancara dianjurkan untuk bersikap seimbang atau netral. j. Sebelum mengakhiri wawancara, berikanlah kesan yang baik dan menyenangkan. Pewawancara dianjurkan untuk mengucapkan terima kasih kepada narasumber, sekaligus pengharapan agar kedua pihak tetap dapat berhubungan dengan baik. 5. Penulisan Laporan Wawancara Setelah melakukan wawancara, hal yang perlu dilakukan adalah membuat rangkuman dan menyampaikan hasil atau simpulan dari wawancara secara singkat dan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Penulisan laporan hasil wawancara dituliskan biasanya berbentuk naratif atau seperti cerita. G. Pedoman Wawancara Setelah memahami tujuan wawancara, pengertian hingga cara-cara untuk wawancara. Berikut Gramedia memberikan pedoman wawancara yang dapat Anda ikuti langkah-langkahnya a. Merumuskan tujuan wawancara. b. Membuat poin-poin atau kerangka dan pedoman wawancara. c. Menyusun pertanyaan yang sesuai dengan informasi dan data yang diperlukan dengan bentuk pertanyaan yang diinginkan. Oleh karena itu, calon pewawancara perlu memperhatikan kata-kata yang digunakan, sikap dan cara bertanya, dan jangan membuat narasumber bersifat defensive. d. Melakukan uji coba atau gladi bersih untuk melihat kelemahan-kelemahan pertanyaan yang disusun agar untuk proses perbaikan lebih lanjut. e. Melakukan wawancara dalam situasi yang sebenarnya. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Apakah kamu akan menghadapi interview kerja dalam waktu dekat? Jika iya, selamat! Itu artinya, kamu sudah selangkah lebih dekat dengan karir impianmu. Tapi.. Apa aja ya pertanyaan interview kerja yang kerap kali muncul? Dengan mengetahui berbagai pertanyaan interview kerja serta jawabannya, interview yang kamu jalani kemungkinan akan berjalan lebih lancar. Itulah mengapa di artikel ini, kita akan mengulas berbagai pertanyaan interview kerja yang seringkali muncul serta cara menjawabnya. Tidak hanya itu, kamu juga akan menemukan beberapa tips interview kerja. Sehingga, kamu tak akan grogi lagi saat berhadapan langsung dengan HRD. Tanpa perlu berlama-lama lagi, yuk kita mulai! 25+ Pertanyaan yang Sering Ditanyakan saat Interview Kerja dan Cara Menjawabnya Bagian ini bukan bermaksud untuk membaca pikiran HRD. Tapi, memahami apa yang mereka tanyakan. Sehingga kamu bisa memberikan jawaban terbaik. Walau belum tentu seluruh pertanyaan saat interview ini muncul, tapi ada baiknya kamu mempersiapkan diri. Jadi yuk kita bahas aja pertanyaan saat interview dan jawabannya. 1. “Bisa Tolong Ceritakan tentang Diri Anda?” Pertanyaan ini klise tapi menjebak. Karena, orang-orang biasanya malah menceritakan sejarah hidup yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Jadi, ketika diminta menceritakan diri Anda, ada baiknya kamu jadikan sebagai kesempatan untuk mempromosikan dirimu di awal. Contohnya dengan menyebutkan posisimu di pekerjaan sebelumnya, keahlian yang kamu punya, dan juga pengalaman yang relevan dengan posisi yang kamu incar. Contoh jawaban “Selamat siang. Perkenalkan nama saya Cahyo, lulusan Ilmu Statistika Universtas Unggulan angkatan 2020. Selama berkuliah, saya sempat menjalankan magang di perusahaan fashion dan terlibat di beberapa proyek freelance untuk membantu UMKM.” 2. “Kenapa Anda Ingin Bekerja di Sini?” Kalau ditanya “Mengapa ingin bekerja di perusahaan kami?” Jangan cuma jawab “Ingin memberikan kontribusi terbaik untuk perusahaan ini”. Karena itu akan membuatmu terlihat sama seperti kandidat lainnya. Sebaiknya kamu memberikan jawaban yang lebih spesifik. Jika kamu ingin memberikan kontribusi terbaik, kontribusi apa yang bisa kamu berikan kepada perusahaan? Selain itu, kamu juga bisa memberikan jawaban yang ada hubungannya dengan company value dan personal development. Contohnya dengan menjelaskan bahwa dengan bekerja di perusahaan tersebut, kamu bisa belajar untuk menjadi seseorang yang ahli di bidangnya. Contoh jawaban “Perusahaan ini telah mendapatkan penghargaan dari kementerian karena terobosannya di bidang teknologi. Kebetulan saya memiliki pengalaman berkaitan teknologi yang dimaksud dan ingin belajar dan berkontribusi lebih untuk perusahaan ini.” 3. “Kenapa Anda Menginginkan Pekerjaan Ini?” Untuk menjawab pertanyaan soal alasan melamar pekerjaan, ada beberapa pilihan jawaban yang bisa kamu coba. Tonjolkan skill ceritakan kalau kamu punya skill yang cocok dengan posisi yang kamu incar. Ini bisa menjadi alasan kuat. Sebab, perusahaan menyukai orang yang bisa langsung diajak kerja tanpa perlu training dalam waktu lama. Ceritakan pengalaman relevan ceritakan kalau kamu pernah mengerjakan tugas di posisi yang kamu lamar. Dengan begitu, perusahaan lebih teryakinkan karena kamu pastinya sudah mengerti asam-garam menjalankan tugas di posisi yang sama. Bahas passion-mu kamu juga bisa ceritakan passion atau motivasi kerja yang membuatmu tergerak melamar ke posisi yang tersedia. Biasanya, ini cocok untuk startup yang punya misi sosial. Ingat! Hindari jawaban-jawaban yang sifatnya terlalu personal, seperti “ingin mendapat penghasilan yang besar” atau “ingin bekerja di tempat yang bergengsi”. Contoh jawaban “Saya pernah mengerjakan proyek digital marketing untuk sejumlah UMKM di kabupaten. Dari nol hingga kini cukup dikenal dan mendapatkan penghasilan sekitar Rp15 juta per bulannya. Saya melihat perusahaan ini punya potensi yang cukup besar dan menjanjikan. Dengan pengalaman dan passion saya, saya yakin bisa membantu perusahaan ini untuk mencapai target.” 4. “Kenapa Kami Harus Menerima Anda?” Ini adalah salah satu pertanyaan interview kerja yang berpotensi menimbulkan rasa grogi. Tapi tenang, karena tujuan pertanyaan ini hanya untuk memahami keahlianmu secara lebih mendalam. Justru, pertanyaan ini bisa dijadikan momentum untuk menjelaskan secara detail bagaimana skill dan pengalamanmu dapat memberi kontribusi positif untuk perusahaan. Selain itu, jelaskan juga bahwa kamu dapat menjadi team player yang bagus. Sehingga, HRD tak akan melihatmu sebagai kandidat yang terlalu individualis. Contoh jawaban “Saya orang yang punya growth mindset. Saya percaya, saya cepat belajar dan bisa menjalankan tugas dengan baik. Di posisi sebelumnya, saya sempat diminta untuk meng-handle community marketing secara offline. Padahal, spesialisasi saya sebetulnya ada di ranah online. Namun, dengan trial-error, konsultasi dengan rekan kerja, dan membaca berbagai materi, saya berhasil mengeksekusi berbagai acara komunitas di perusahaan sebelumnya. Bahkan saya pun masih menjalin kontak dekat dengan beberapa tokoh penting di komunitas.” 5. “Apa Kontribusi yang Bisa Anda Berikan Kepada Perusahaan?” Pastikan kamu sudah tahu gambaran job desc yang akan menjadi tanggung jawabmu jika diterima nanti. Jadi, kamu tinggal menjelaskan bahwa skill yang kamu miliki dapat membantumu menyelesaikan setiap job desc yang diberikan. Akan lebih bagus lagi jika kamu dapat memberi nilai tambah. Jadi, kamu tidak sekadar menyelesaikan job desc saja. Tapi juga memastikan bahwa performa kerjamu akan mempengaruhi output tim-mu secara keseluruhan. Contoh jawaban “Di posisi sebelumnya, saya menyusun sistem penilaian performa untuk tim saya. Sebelumnya, tidak ada tracking dan manajemen tugas yang jelas. Sehingga, agak sulit menilai output dan performa tim baik secara individu dan tim. Dari situ, saya membuat tracker sederhana di Excel dan menentukan metrik apa saya perlu dicatat sebagai target. Setelah beberapa bulan dijalankan, kini kami bisa mendeteksi secara mudah ketika terjadi anomali pada performa. Kami pun lebih cepat dalam mencari solusinya. 6. “Apa yang Menjadi Kekuatan Anda?” Saat diberikan pertanyaan wawancara ini, kamu harus menjawabnya dengan percaya diri. Jangan sampai terlihat ragu. Jelaskan berbagai sifat dan skill yang bisa membuatmu layak menjadi kandidat potensial. Pastikan sifat dan skill yang kamu sampaikan relevan dengan kebutuhan perusahaan. Oh ya, kamu juga harus menjelaskan jawabannya secara detail. Jangan cuma menjawab “Rajin, senang belajar, tepat waktu” tanpa ada lanjutannya. Ceritakan pengalaman yang membuktikan bahwa kamu memang benar-benar rajin, senang belajar, dan tepat waktu. Contoh jawaban “Saya adalah yang detail-oriented. Saya mempertimbangkan berbagai aspek ketika mengusulkan pembuatan fitur dan produk tertentu. Termasuk berbagai use cases dan dependencies-nya. Di suatu waktu, saya pernah diminta membuat fitur pengubah harga di aplikasi penyewaan properti. Alih-alih langsung menjalankannya, saya berkonsultasi ke berbagai pihak termasuk tim data, bisnis, dan engineer untuk membuat solusi terbaik. Hasilnya, fitur tersebut bisa digunakan tanpa adanya error dan fraud.” 7. “Apa yang Menjadi Kelemahan Anda?” Ini adalah pertanyaan interview kerja yang cukup tricky. Wajar kalau kamu berpikir bahwa pertanyaan ini dapat mengurangi daya tawarmu di depan HRD. Tapi, ini adalah cara HRD untuk mengetes kejujuranmu. Apakah kamu sadar dengan kelemahan yang kamu punya? Karena kandidat yang tidak dapat mengidentifikasi kelemahannya sendiri tentu bukan kandidat yang ideal. Walau begitu, pastikan kamu tidak hanya menjelaskan kelemahanmu saja, tapi usahamu untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Contohnya jawaban “Saya adalah orang yang mudah lupa. Apalagi saya meng-handle begitu banyak proyek dalam satu waktu. Itulah mengapa saya sering membawa buku catatan dan membuat sistem yang dinamakan second brain. Jadi, saya bisa mencatat hal-hal yang penting untuk diingat”. Baca juga 25 Contekan Jawaban Kelemahan dan Kelebihan Saat Interview Kerja 8. “Apa Pencapaian Terbesar yang Pernah Anda Raih?” Jawaban dari pertanyaan ini cukup simpel. Kamu tinggal menyampaikan berbagai penghargaan yang pernah kamu dapat di pekerjaanmu sebelumnya. Tapi, bagaimana jika kamu belum pernah mendapat penghargaan? Ceritakan pengalaman di mana kamu menghadapi masalah yang berat di pekerjaanmu sebelumnya, dan bagaimana kamu mampu mengatasi masalah tersebut. Jika kamu masih fresh graduate, kamu bisa menceritakan pencapaian yang berhasil kamu dapatkan saat masih di bangku kuliah. Contoh jawaban “Sebelum lulus kuliah, saya diundang sebagai pembicara acara seminar nasional yang diadakan oleh Kemenristekdikti. Di kesempatan itu, saya diminta untuk berbagi cerita pengalaman saya magang di Sillicon Valey. Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 1000 orang anak muda dari berbagai wilayah di Indonesia. Saya merasa itu pencapaian terbesar saya karena pengalaman saya bisa menginspirasi begitu banyak orang untuk membangun negeri.” 9. “Pernahkah Anda Mengalami Kesulitan saat Bekerja? Jika Iya, Bagaimana Anda Mengatasinya?” Tak usah ragu untuk menceritakan kesulitan yang pernah kamu alami di pekerjaan sebelumnya. Karena, itu artinya kamu mengakui kesulitan tersebut dan mau mempelajari akar masalahnya. Saat bercerita, usahakan jangan terlalu berlarut-larut dalam masalahnya. Pastikan porsi ceritanya lebih condong ke arah bagaimana kamu mengatasi masalahnya dan belajar dari masalah tersebut. Contoh jawaban “Sebagai lulusan soshum, saya sempat mengalami kesulitan ketika bergabung di perusahaan perikanan. Karena di situ ada banyak istilah teknis dan ilmiah yang perlu saya kuasai. Sebagai solusinya, saya meluangkan waktu untuk membaca begitu banyak materi tentang perikanan. Saya juga meluangkan waktu satu bulan pertama untuk menyimak rapat dan percakapan dengan rekan kerja dan mencatat istilah-istilah asing untuk saya cari tahu artinya.” 10. “Mengapa Anda Pindah dari Pekerjaan Anda Sebelumnya?” Pertanyaan ini biasanya mendorong kandidat untuk menjelek-jelekkan pekerjaan sebelumnya. Padahal, itu akan memberi kesan negatif. Karena jika mereka bisa mengeluh tentang pekerjaan sebelumnya, bisa saja mereka mengeluh tentang pekerjaannya sekarang, kan? Jadi, daripada fokus pada pekerjaanmu sebelumnya, fokus pada dirimu saja. Jelaskan bahwa posisi yang kamu incar berpeluang untuk membuat dirimu lebih berkembang ke depannya. Kamu juga ingin mendapat tantangan baru yang belum pernah kamu dapat selama ini. Dengan begitu, secara tidak langsung kamu mengatakan bahwa lingkungan kerja perusahaan tersebut sesuai dengan preferensi kerjamu. Contoh jawaban “Sebenarnya saya merasa senang dengan pekerjaan sebelumnya. Rekan kerjanya cukup suportif dan perusahaan juga mendukung work-life balance. Namun, saya merasa sudah saatnya untuk mencari tantangan baru dan memprioritaskan self-development sehingga saya mencari opportunity di luar.” 11. “Bagaimana Cara Anda Menghadapi Perbedaan Pendapat atau Konflik di Tempat Kerja?” Tujuan pertanyaan wawancara ini adalah untuk mengetes apakah kamu adalah orang yang mudah diajak bekerja sama atau tidak. Karena, ketika seseorang mengalami perbedaan pendapat di tempat kerja, dapat dilihat apakah ia bisa fokus mencari solusi yang tepat atau malah lebih mementingkan egonya. Itulah mengapa dalam menjawab pertanyaan ini, sebisa mungkin kamu tidak hanya menceritakan konflik yang pernah kamu alami, tapi juga menjelaskan apa yang kamu pelajari dari konflik tersebut. Contoh jawaban “Saya sempat mengalami konflik dengan divisi lain karena misinformasi di artikel yang saya tulis. Saya sempat ditegur karena ternyata artikel tersebut dikoreksi oleh pelanggan dan dilihat oleh banyak orang. Dari situ saya belajar untuk melakukan recheck informasi sebelum mempublikasikan artikel. Saya juga berusaha untuk mencari second opinion dari orang yang lebih ahli soal topik yang saya tulis.” 12. “Bisakah Anda Menjelaskan Mengapa Ada Gap di CV Anda?” Apakah di CV-mu ada gap di periode tertentu? Contohnya, misalkan kamu lulus tahun 2020, tapi kamu masih melamar di tahun 2022. Berarti ada gap antara tahun 2020 sampai 2022. Jika iya, kamu harus siap-siap, karena pertanyaan ini kerap muncul saat interview kerja. Sebab, HRD pasti ingin tahu apakah ada alasan tertentu yang menyebabkan adanya gap di CV-mu. Dalam hal ini, yang perlu kamu lakukan adalah jujur. Contohnya, jika saat itu kamu tidak bisa produktif karena sakit, ceritakan saja apa adanya. Transparan tanpa perlu menarik simpati. Namun, akan lebih baik lagi jika kamu mengisi gap tersebut dengan aktivitas produktif. Contohnya kamu bisa saja bilang bahwa selama belum mendapat pekerjaan, kamu membantu usaha orang tuamu di rumah, atau mempelajari skill baru. 13. “Apa yang Anda Cari di Posisi yang Anda Lamar Ini?” Pertanyaan interview yang satu ini memang terdengar simpel, tapi jawabannya dapat menentukan apakah kamu sesuai dengan posisi yang dilamar atau tidak. Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mencari tahu apakah kamu benar-benar tertarik dengan posisi yang kamu lamar. Jika iya, apa yang membuatmu tertarik? Dan seberapa jauh kamu memahami posisi yang kamu lamar? Jawaban yang tepat adalah menjelaskan bahwa hal yang kamu cari dari posisi tersebut adalah peluang untuk mengaplikasikan ilmu yang kamu miliki. Contohnya, jika kamu sedang melamar di posisi graphic designer, kamu bisa bilang bahwa hobimu adalah membuat ilustrasi, dan di waktu senggang, kamu sering mencari inspirasi desain terbaru. Itulah mengapa kamu tertarik untuk mempraktikkan skillmu di tempat kerja. 14. “Apa yang Kurang Anda Sukai dari Pekerjaan Sebelumnya?” Ini adalah contoh lain dari pertanyaan interview kerja yang menjebak selain “Mengapa Anda pindah dari pekerjaan sebelumnya?” Sudah jelas bahwa menjelek-jelekkan pekerjaanmu sebelumnya bukanlah jawaban yang tepat. Walaupun mungkin memang ada hal-hal yang kurang kamu sukai dari tempat kerja sebelumnya, tapi sebaiknya tak usah diceritakan dan fokus saja dengan apa yang kamu pelajari. Contohnya, kamu bisa bilang bahwa “Tidak ada masalah dengan lingkungan kerja di perusahaan sebelumnya, tapi, saya rasa fasilitas kerja dan sistem yang dimiliki perusahaan ini akan bisa mendukung performa kerja saya lebih baik lagi”. 15. “Bagaimana Cara Anda Menghadapi Situasi yang Penuh Tekanan dan Rentan Membuat Stres?” Saat mendengar pertanyaan ini, mungkin kamu akan tergoda untuk memberikan jawaban yang too good to be true. Seolah-olah kamu bisa menghadapi tekanan sebesar apapun. Padahal, respons terbaik untuk pertanyaan ini adalah memberikan jawaban yang realistis, tapi tetap menunjukkan bahwa kamu bisa menghadapi situasi yang penuh tekanan. Contohnya, kamu bisa menjawab “Saat menghadapi tekanan di tempat kerja, saya perlu tahu akar permasalahannya dulu. Misal, jika masalah utamanya adalah deadline yang terlalu mepet, saya akan mencari cara agar tugasnya bisa diselesaikan secara lebih cepat dan efisien”. 16. “Bagaimana Cara Anda Mengelola Pekerjaan?” Pertanyaan yang satu ini bertujuan untuk mencari tahu apakah kamu bisa bekerja secara efektif dan efisien atau tidak. Dengan kata lain, kamu harus bisa menjelaskan bahwa kamu punya skill manajemen waktu yang baik dan juga sistem kerja yang jelas. Contohnya seperti “Saya biasanya memulai hari dengan membuat daftar tugas yang mesti saya selesaikan di hari itu. Jadi, saya tahu apa saja tugas yang mesti saya prioritaskan. Saya juga lebih suka tempat kerja yang tenang agar bisa lebih fokus”. 17. “Siapa Manager Favorit Anda dan Mengapa Anda Menyukainya?” Walaupun kedengarannya cukup personal, tapi pertanyaan ini terkadang muncul juga lho saat interview kerja. Karena, HRD juga ingin tahu hubunganmu dengan manager di tempat kerja sebelumnya seperti apa. Jika kamu tidak bisa memberi jawaban, bisa jadi artinya kamu punya hubungan yang kurang akrab dengan managermu. Jadi, pastikan kamu menyebut satu nama, lalu jelaskan apa saja yang kamu pelajari dari sosoknya. Contoh jawaban “Manager saya di pekerjaan sebelumnya, Bu Meta, adalah orang yang sangat suportif ke seluruh anggota timnya. Selain memastikan performa kami tetap terjaga, beliau juga mengajarkan kami cara mengelola pekerjaan dengan baik”. 18. “Bagaimana Cara Anda Mencapai Tujuan Karir Anda?” Saat mengajukan pertanyaan ini, HRD ingin tahu apa tujuan karirmu ke depannya. Selain itu, mereka juga ingin tahu apakah kamu punya rencana khusus untuk mencapainya. Jadi, bagaimana cara menjawab pertanyaan ini dengan tepat? Gampang, kamu hanya perlu fokus pada satu tujuan utama yang ingin kamu capai dalam karirmu. Contohnya, misalkan kamu ingin menjadi seorang “Senior Graphic Designer” dalam 2 atau 3 tahun ke depan. Lalu, jelaskan bagaimana kamu akan mencapainya. Misalnya, kamu punya target untuk menguasai 2 skill baru per 6 bulan. Atau kamu ingin ikut berkontribusi pada proyek desain berskala besar. Intinya, pastikan bagian ini tetap terdengar realistis. 19. “Apa Pekerjaan Impian Anda?” Tujuan HRD mengajukan pertanyaan ini adalah untuk mencari tahu apakah posisi yang kamu incar sesuai dengan tujuan karirmu atau tidak. Tapi, bukan berarti kamu harus menyebut posisi tersebut sebagai pekerjaan impianmu juga. Karena jawaban tersebut malah kedengarannya terlalu dibuat-buat. Jadi, jawaban yang tepat seperti apa? Nah, kamu tinggal beritahu HRD bahwa pekerjaan impianmu masih ada hubungannya dengan keahlian yang kamu miliki. Contoh jawaban “Pekerjaan impian saya adalah pekerjaan di mana saya bisa mengembangkan skill di bidang digital marketing secara lengkap sekaligus mempraktikkannya dari waktu ke waktu”. 20. “Apakah Anda sedang Melamar di Perusahaan Lain?” Ini merupakan salah satu pertanyaan interview kerja yang kerap menimbulkan rasa dilema. Karena, jika kamu menjawab bahwa kamu sedang melamar di perusahaan lain, bisa jadi kamu dianggap tidak memprioritaskan perusahaan yang sedang melakukan wawancara. Di sisi lain, jika kamu berkata bahwa kamu hanya melamar ke perusahaan tersebut, mereka akan punya daya tawar yang lebih tinggi – toh kamu tidak punya pilihan lain. Jadi, jawaban terbaik untuk pertanyaan ini adalah mengambil jalan tengah. Kamu bisa bilang bahwa kamu sedang melamar ke beberapa perusahaan lain. Tapi, jelaskan juga mengapa perusahaan tersebut punya nilai yang lebih menarik dibanding perusahaan-perusahaan lain yang kamu lamar. 21. “Ceritakan Kapan Terakhir kali Anda Membuat Kesalahan” Bicara soal kekurangan memang tidak mudah. Tapi, jika kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan tepat, kamu akan dianggap sebagai kandidat yang jujur dan berpengalaman. Jadi, kamu hanya perlu menceritakan masalah yang pernah kamu alami sebelumnya. Lalu jelaskan cara kamu mengatasinya dan apa yang kamu pelajari dari masalah tersebut. Contohnya jawaban “Dulu saya pernah diberi tanggung jawab untuk mengerjakan suatu proyek, tapi karena masalah manajemen waktu, proyeknya melewati deadline yang ditentukan” “Dari situ, saya berusaha untuk mengubah sistem kerja saya menjadi lebih efisien. Saya juga selalu memasang prioritas pada tiap tugas yang saya kerjakan, jadi saya tahu mana saja tugas yang urgensinya tinggi dan perlu diselesaikan lebih dulu”. 22. “Ceritakan Momen di mana Anda Mengerjakan Tugas/Proyek dengan Totalitas” Pertanyaan interview kerja yang satu ini biasanya digunakan untuk mencari tahu apakah kandidat punya etos kerja yang bagus atau tidak. Jadi, jika kamu punya pengalaman di mana kamu mampu memberikan performa yang melebihi ekspektasi, gunakan pengalaman tersebut sebagai jawaban pertanyaan ini. Contohnya, misalkan kamu adalah seorang sales, dan di pekerjaan sebelumnya kamu sempat membukukan penjualan melebihi target selama tiga bulan berturut-turut. Nah, kamu bisa menceritakan pengalaman ini sembari menjelaskan bagaimana kamu melakukannya. Lalu, bagaimana jika kamu belum pernah punya pencapaian? Kamu bisa menceritakan momen-momen di mana kamu mendapat apresiasi di tempat kerja. Contohnya seperti momen di mana kamu dipuji karena mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, dan sejenisnya. 23. “Bagaimana Jenis Lingkungan Kerja yang Anda Sukai?” Idealnya, kamu mesti menjawab pertanyaan ini dengan jenis lingkungan kerja yang memang kamu sukai. Contohnya, misalkan kamu suka lingkungan kerja yang interaksi antar membernya aktif. Tapi, jawabannya akan lebih bagus lagi jika kamu mencari tahu tentang kultur perusahaannya terlebih dulu. Jadi, kamu bisa menyesuaikan jawabannya. Misalnya kultur perusahaannya cenderung “bebas”. Maka, kamu bisa menjawab bahwa kamu senang berada di lingkungan kerja yang membebaskan karyawannya dalam melakukan pengambilan keputusan. 24. “Apa yang Ingin Anda Capai dalam Lima Tahun ke Depan?” Pertanyaan ini biasanya digunakan untuk mengetes apakah kandidat adalah tipe orang yang visioner atau tidak. Jadi, pastikan kamu memberi jawaban yang jelas. Contohnya, misalkan dalam lima tahun ke depan kamu ingin memiliki jabatan yang tinggi pada bidang yang kamu tekuni. Jangan lupa untuk menjelaskan bagaimana kamu bisa mencapai tujuan tersebut. Selain itu, usahakan jawabanmu masih realistis. Hindari jawaban-jawaban yang berlebihan seperti “menjadi general manager” atau “menguasai berbagai bidang sekaligus”. 25. “Apakah Anda Bersedia Ditempatkan di Luar Kota?” Pertanyaan ini bisa menjadi petunjuk bahwa jika kamu mendapatkan posisi yang diincar, kamu akan ditempatkan di luar kota. Pastikan kamu menjawab pertanyaan ini sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Bila kamu tidak keberatan untuk pindah domisili, kamu tinggal menjawab bersedia. Tapi jika sebaliknya, kamu perlu berterus terang bahwa kamu keberatan untuk ditempatkan di luar kota. Jangan menerima kondisi kerja yang ke depannya akan membuatmu tidak nyaman. 26. “Berapa Gaji yang Anda Harapkan?” Sebaiknya kamu mempersiapkan diri sebelum menerima pertanyaan ini. Caranya, dengan mencari tahu range gaji untuk posisi yang kamu incar. Jadi, kamu tinggal menjawab range gaji tersebut. Tentunya kamu juga harus menyesuaikan range gajinya dengan skill dan pengalaman yang kamu punya. Selain itu, kamu juga bertanya balik pada HRD tentang rentang gaji pada posisi tersebut. Sehingga kamu bisa memprediksi berapa gaji yang akan kamu terima nantinya. 27. “Kira-Kira Kapan Anda Bisa Mulai Bekerja?” Pertanyaan ini jawabannya sudah jelas. Semakin cepat kamu bisa mulai bekerja, semakin bagus. Tapi, jika kamu masih belum keluar dari pekerjaanmu sekarang, kamu perlu mempertimbangkan berapa lama kamu bisa menyelesaikan seluruh sisa pekerjaanmu. Contohnya, misalkan kamu sudah izin ke perusahaanmu sekarang untuk resign tiga minggu ke depan. Pastikan kamu memang mampu untuk menuntaskan pekerjaanmu selama pada periode tersebut. Setelah itu, baru kamu bisa mulai bekerja di perusahaan yang baru. 7 Tips Interview Kerja agar Sukses Pikat HRD Selamat! Sekarang kamu sudah tahu cara menjawab berbagai pertanyaan interview dari HRD. Agar lebih siap lagi, kamu bisa ikuti tips-tips berikut 1. Pelajari Perusahaan yang Kamu Incar Jika kamu sudah masuk ke tahap interview HRD, langkah ini tidak boleh dilewatkan sama sekali. Karena HRD pasti akan menanyakan berbagai hal tentang perusahaan dan juga posisi yang kamu incar. Oleh karena itu, lakukan riset terlebih dahulu. Cari tahu visi, misi, dan juga kultur perusahaannya. Selain itu, pastikan kamu juga sudah mengenal produk dan jasa yang mereka jual. Dengan menunjukkan bahwa kamu mengetahui banyak hal tentang perusahaannya, bukan tidak mungkin kamu akan dianggap sebagai kandidat yang potensial. 2. Persiapkan Diri untuk Menghadapi Pertanyaan Ya, betul sekali. Ini adalah tips yang sedang kamu lakukan saat ini. Karena, kamu berusaha mencari tahu jenis-jenis pertanyaan yang berpotensi muncul saat interview HRD. Walaupun sudah mendapat “contekan” tentang isi pertanyaannya. Pastikan kamu tidak hanya terpaku pada pertanyaan-pertanyaan itu saja. Karena, HRD terkadang mengajukan pertanyaaan dadakan. Makanya jika kamu punya kerabat yang bekerja di perusahaan tersebut, kamu bisa mencari tahu pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang mereka dapat saat melamar di perusahaan tersebut. Oh ya, untuk menghindari grogi, kamu bisa berlatih dengan melakukan simulasi tanya jawab dengan teman, saudara, atau siapapun. Sehingga, kamu bisa mengukur kira-kira pertanyaan apa yang perlu kamu perbaiki jawabannya. 3. Berikan Penampilan Sebaik Mungkin Selain mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan sebaik mungkin, kamu juga harus bisa tampil sebaik mungkin di hadapan HRD. Setiap orang punya gayanya masing-masing. Tapi setidaknya kamu harus tampil rapi. Contohnya, hindari rambut yang acak-acakan, baju yang kusut, dan sepatu yang kotor. Karena itu akan memberikan kesan negatif. Kuncinya, di sini kamu harus bisa tampil profesional. Sebab, penampilan menarik bisa saja menjadi salah satu pertimbangan HRD untuk merekrutmu. 4. Jangan Lupa Membawa Dokumen yang Lengkap Walaupun kamu sudah mengirim dokumen lengkap ke HRD, pastikan kamu membawanya lagi saat interview. Karena, bisa saja mereka membutuhkannya lagi. Contohnya seperti KTP, ijazah, transkrip, surat lamaran dan juga CV. Masukkan semuanya ke dalam map agar terlihat lebih rapi. Agar tidak lupa, masukkan map dokumen ke dalam tas maksimal H-1 sebelum interview. Jadi, kalaupun kamu lupa, setidaknya kamu tahu di mana kamu bisa menemukan mapnya. 5. Istirahat yang Cukup Ini adalah tips yang sangat sederhana, tapi kerap kali diabaikan. Wajar, karena terkadang ada orang-orang yang kesulitan tidur karena khawatir memikirkan bagaimana interview-nya akan berlangsung. Akibatnya, pada saat interview mereka jadi kurang bertenaga dan sulit untuk konsentrasi. Jawaban yang diberikan pun menjadi kurang optimal. Maka dari itu, tidak perlu khawatir berlebihan sebelum hari interview. Beristirahatlah yang cukup agar badanmu tetap fit dan pikiranmu bisa tetap fokus untuk memberikan jawaban yang terbaik. 6. Datang Lebih Awal Alasan lain mengapa kamu harus istirahat yang cukup adalah agar bisa datang lebih awal. Kenapa datang lebih awal itu penting? Tentunya ini akan mencegah risiko telat saat interview. Dan bila interview-nya dilakukan secara berurutan, kamu jadi bisa diinterview duluan tanpa harus menunggu kandidat lain. Setidaknya, pastikan kamu sudah ada di lokasi 15 menit sebelum interview-nya dimulai. Atau jika kamu tidak keberatan menunggu, kamu bisa standby di lokasi 30 menit sebelumnya. 7. Tunjukkan Attitude yang Ramah Selain skill, pengalaman, dan kualitas jawaban, hal lain yang biasanya dinilai oleh HRD adalah attitude kandidat. Jadi, pastikan kamu menunjukkan sikap seramah mungkin. Gunakan nada bicara yang lembut, lakukan eye contact, dan jangan lupa untuk tersenyum. Tapi ingat, jangan sampai sikap ramah yang kamu tunjukkan terlihat palsu. Tunjukkan sikap ramah karena kamu memang bermaksud untuk menghormati perwakilan perusahaan. Ingin Tahu Rahasia untuk Dapatkan Pekerjaan yang Kamu Impikan? Bagaimana? Apakah kamu sudah siap untuk menjawab setiap pertanyaan interview kerja? Semoga kamu sukses mendapatkan hasil yang diinginkan, ya! Tapi, apakah kamu masih merasa khawatir? Ingin memperbesar kemungkinan untuk meraih pekerjaan yang kamu incar? Bitlabs punya solusinya. Kami menyediakan kelas karir hack yang akan membantumu mendapat karir impian yang sesuai dengan bakat dan keahlianmu! Di kelas ini, kamu akan belajar trik dan tips interview kerja, cara membuat CV, hingga cara mencari perusahaan yang tepat. Tak tanggung-tanggung, kamu akan mendapat seluruh wawasan tersebut dari HR Professional Consultant yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun sebagai Talent Recruiter di perusahaan-perusahaan ternama seperti Tokopedia, Gameloft, dan Accelbyte. Tertarik? Yuk daftar di Bitlabs sekarang juga!

pertanyaan dalam wawancara harus fokus artinya