50 Hakikat pendidikan multikulturadalah pendidikan yang. 1. terkait dengan sosial budaya suatu bangsa. 2. mempunyai konsep tentang identitas suatu bangsa. 3. mengajarkan untuk menghargai macam-macam budaya yang terdapat dalam suatu negara.
Pernyataanyang benar mengenai anemia adalah
44 Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme dinyatakan tetap
Jawabanyang tepat yaitu c. Proses difusi oksigen dari alveolus menuju pembuluh kapiler. Pernapasan adalah proses pertukaran gas dalam tubuh dan digunakan untuk menghasilkan energi. Proses pernapasan dalam tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pernapasan eksternal (pernapasan luar), pernapasan internal (pernapasan dalam), dan pernapasan
mengenaiintensitas sosialisasi politik dan pemahaman mengenai demokrasi terhadap kesadaran menggunakan hak pilih dalam kegiatan pemilu. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian berikut yang sejenis. 2. Manfaat atau Kegunaan Praktis a. Sebagai calon pendidik, pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. › Opini›Pentingnya Intelektual dan... Politik membutuhkan intelektualitas untuk mengimbangi pemikiran dan pendekatan politik yang hampir selalu menghalalkan segala cara. Mungkin mereka adalah minoritas di ruang-ruang politik. Kampanye politik yang dipenuhi oleh ujaran kebencian hate speech dan penyebaran informasi yang tidak benar hoaks tidak akan pernah menghasilkan apa pun, kecuali kegaduhan dan pertengkaran. Sampai hari ini, waktu dan energi yang sedianya dapat digunakan untuk memberikan edukasi politik kepada masyarakat, menjelaskan tujuan dan trajektori politik masing-masing, serta meraih simpati dari para calon pemilih justru kali masyarakat diarahkan untuk masuk ke ruang-ruang politik yang begitu berantakan. Mereka dipaksa menyaksikan dan menyerap energi dari ruang yang begitu gaduh dan penuh dengan pertarungan narasi yang sama sekali tidak mendidik. Kekhawatiran yang kemudian terjadi adalah duplikasi kepada ruang-ruang kehidupan sosial yang lainnya. Dampaknya, pengetahuan masyarakat tentang politik dibalik sedemikian rupa, kesadaran dimanipulasi. Baca juga Kontestasi Gagasan BerbangsaPeran intelektualitasKeberlangsungan proses-proses politik tidak cukup hanya menuntut partisipasi aktif dari para penyelenggara, kontestan politik, dan masyarakat. Partisipasi harus didasarkan pada intelektualitas dan kesadaran dari setiap subyek di dalam politik sehingga setiap partisipasi adalah kontribusi positif bagi proses sekaligus hasil pemilu. Hal ini mengingat Pemilu 2024 adalah pemilu kesekian kalinya, di mana masyarakat dan para peserta pemilu memiliki kebebasan, kesempatan dan akses yang lebih luas dibandingkan dengan beberapa kontestasi lebih besar untuk dipilih, kebebasan lebih luas untuk memilih, serta akses yang lebih mudah dan cepat terhadap hampir seluruh kebutuhan informasi dan komunikasi politik praktis memiliki dua kecenderungan yang berdampak langsung terhadap proses dan hasil intelektualitas di dalam politik akan mampu setidak-tidaknya mengimbangi pemikiran dan pendekatan politik yang hampir selalu menghalalkan segala cara. Lebih jauh, kehadiran intelektualitas akan mampu melahirkan kekuatan pengetahuan dan membangun kesadaran yang benar tentang tujuan dan praktik-praktik jelas membutuhkan intelektualitas. Jika politik dimaknai sebagai upaya dalam membangun jembatan kesejahteraan, intelektualitas adalah arsitek sekaligus teknisinya. Jika politik dipahami sebagai cara untuk meraih dan mengelola kekuasaan, intelektualitas akan menunjukkan jalur dan kaidah-kaidah yang dimaksud adalah perangkat keilmuan yang melekat padanya tanggung jawab terhadap pencarian kebenaran, kemanusiaan, dan keadilan. Artinya, intelektual di dalam politik adalah siapa pun yang mampu membangun, menata, dan menjalankan prinsip-prinsip ideal di setiap praktik di dalam praktik politik tersebut salah satunya adalah kampanye, intelektualitas akan mampu membangun konsep, menata isi, dan menjalankan kegiatan kampanye secara baik dan produktif. Setiap bentuk dari pertarungan politik, masyarakat akan selalu mendapat pendidikan dan pencerahan darinya. Bukan di dalam politik adalah siapa pun yang mampu membangun, menata, dan menjalankan prinsip-prinsip ideal di setiap praktik di dalam tersebut tidak harus mereka yang terdiri dari para elite partai politik dan penyelenggara pemilu. Bisa saja, sebagian dari mereka justru adalah yang perlu untuk dikawal atau diimbangi dengan intelektualitas. Maka diharapkan, intelektual politik juga lahir dari luar adalah para akademisi, budayawan, seniman, ulama, bahkan masyarakat kelas bawah. Mereka adalah siapa pun yang memenuhi syarat, yaitu memiliki perangkat keilmuan memadai dan melekat padanya tanggung jawab terhadap pencarian kebenaran, kemanusiaan, dan keadilan di dalam politik berikut proses-proses teknis di saja mereka adalah minoritas di ruang-ruang politik. Namun, dengan kapasitas, tanggung jawab, dan komitmen yang dimiliki, mereka akan mampu membangun kantong-kantong inisiasi bagi terbentuknya kesadaran kolektif. Kesadaran bersama bahwa setiap tahapan dari proses politik harus dipastikan mampu membawa dampak kolektifMenyampaikan pendapat dan informasi adalah hak setiap warga negara. Namun, masyarakat perlu memilah dan memilih, pendapat apa saja dan informasi mana saja yang harus diterima dan perlu untuk disampaikan. Perlu disadari bahwa di setiap kampanye politik, terutama di era digital seperti saat ini, siapa pun dengan sangat mudah menyampaikan sekaligus menerima pesan politik dalam bentuk apa pun. Pemahaman terhadap kepentingan utama rakyat, hubungannya dengan pesan-pesan politik yang disampaikan, serta cara-cara yang digunakan di dalam berkampanye penting untuk menjadi kesadaran program dan adu strategi selalu ada di setiap pertarungan politik. Meskipun kita masih sulit percaya terhadap absennya berbagai pelanggaran di dalam pemilu, setidak-tidaknya dua hal tersebut dapat dijadikan sebagai standar sikap di dalam politik. Masyarakat sudah harus bisa mengukur dan menilai, program mana saja yang layak untuk diapresiasi dan strategi apa saja yang sama sekali tidak perlu untuk juga Kualitas Capres Pengaruhi Pilihan Pemilih pada Parpol Program rasional dan relevan berbasis data ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan, secara empiris sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan daerah, serta mudah dievaluasi, adalah program yang layak untuk dipertimbangkan dibandingkan dengan program dengan sifat sebaliknya. Tentu saja, masyarakat tidak cukup hanya melihat melalui program-program yang saling beradu. Bagaimana cara program tersebut diperkenalkan, strategi seperti apa yang digunakan, juga penting menjadi bahan memperkenalkan program dengan menabrak setiap peraturan yang ada, strategi politik yang justru bertentangan dengan kode etik dan moral sosial, tentu menjadi gambaran bagaimana nanti kekuasaan akan dijalankan. Kesadaran seperti inilah yang saat ini kita awalPemilu 2024 pasti akan berakhir dan terpilih seorang kepala negara dan wakilnya, para wakil rakyat, dan para wakil daerah. Selanjutnya akan terbentuk kabinet pemerintahan, susunan legislatif, dan lembaga-lembaga pemerintahan lainnya mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Program yang selama ini diperkenalkan akan dijalankan dan masyarakat akan dapat merasakan dan menilai secara langsung hasil dari partisipasi kita semua adalah menerima hasil dari proses demokrasi tersebut, apa pun hasilnya. Adapun yang telah kita lakukan hari ini, yaitu melibatkan intelektualitas dan kesadaran dengan kadar lebih tinggi, menjadi titik awal untuk tetap diberlakukan tidak hanya pada pemilu-pemilu berikutnya, tetapi juga di dalam setiap ruang dan waktu seluruh atau sebagian dari setiap subyek politik memiliki komitmen terhadap pentingnya intelektualitas dan kesadaran di dalam politik, politik kita dapat diilustrasikan sebagai air keruh di dalam gelas yang terus-menerus kita isi dengan air yang bening. Meskipun kita sadar, selain setiap proses butuh waktu, setiap usaha selalu ada Minarno, Peneliti di Charta Politika Indonesia
Soal dan Jawaban PKn Tentang Budaya Politik 1. Budaya politik dimana masyarakat belum menyadari bahwa mereka adalah warga negara dari suatu negara ... a. Budaya politik parokial b. Budaya pilitik subyek c. Budaya pilitik partisipasi d. Budaya pilitik subjek - parokial e. Budaya pilitik parokial – partisipan 2. 1. Tidak terdapat kebanggan terhadap sistem politik negara 2. Masyarakat memiliki pemahaman sebagai warga negara 3. Pengetahuan tentang sistem politik rendah 4. Mereka mengikuti berita-berita politik Ciri budaya politik parokial .... a. 1, 2 d. 2, 4 b. 1, 3 e. 3, 4 c. 2, 3 3. Budaya politik yang memungkinkan berkembangnya demokrasi adalah .... a. Budaya politik parokial b. Budaya politik subyek c. Budaya politik partisipasi d. Budaya politik subyek - parokial e. Budaya politik subyek – partisipasi 4. Pengetahuan yang kritis, pandangan yang benar terhadap realitas politik dan pemahaman yang baik terhadap dunia dimana manusia hidup, kemudian berusaha mengubahnya merupakan arti dari .... a. Budaya politik b. Kesadaran politik c. Politik praktis d. Realitas politik e. Dilema politik 5. 1. Adanya pemimpin politik atau sejumlah tokoh politik yang genius 2. Jenis budaya politik yang tumbuh 3. Tingkat pendidikan serta kemampuan khusus yang dimiliki individu 4. Perubahan budaya yang terjadi dalam masyarakat Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran politik .... a. 1, 2, 3 d. 2, 3, 4 b. 1, 2, 4 e. 1, 2, 3, 4 c. 1, 3, 4 6. Pernyataan yang benar tentang kesadaran politik adalah .... a. Partisipasi politik tinggi, dipunyai seseorang yang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah rendah b. Partisipasi politik rendah, dipunyai seseorang yang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah tinggi c. Kecenderungan partisipasi apatis, mereka yang kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah rendah d. Kecenderungan bersikap moderat, mereka yang memiliki kesadaran politik tinggi tetapi kepercayaan terhadap pemerintah rendah e. Kecenderungan aktif, mereka yang memiliki kesadaran politik sangat rendah tetapi kepercayaan terhadap pemerintah sangat tinggi 7. Suatu upaya untuk menggerakkan massa dengan lisan atau tulisan, dengan cara merangsang dan membangkitkan emosi khalayak adalah ... a. Retorika politik b. Agitasi politik c. Propaganda politik d. Public relation politik e. Kampanye politik 8. Salah satu teknik propaganda politik adalah “glittering generalities” maksudnya adalah ... a. Memberi nama jelek pada pihak lain b. Melakukan identifikasi dengan lambang-lambang otoritas c. Pengulangan ucapan orang yang dihormati d. Menempatkan diri sebagai bagian dari rakyat e. Menggunakan kata-kata yang muluk, slogan-slogan dan memutarbalikkan fakta 9. Forum komunikasi politik yang bersifat informal, sifatnya dialogis, tatap muka dan antar personal adalah ... a. Agitasi politik b. Propaganda politik c. Kampanye politik d. Lobi politik e. Pola tindakan politik 10. 1. Satu partai mempunyai kedudukan dominan 2. Komposisi masyarakat adalah homogen 3. Adanya kontinuitas sejarah 4. Konsensus dalam masyarakat mengenai asas dan tujuan sosial yang pokok Ciri sistem dwi partai adalah ... a. 1, 2, 3 d. 2, 3, 4 b. 1, 2, 4 e. 1, 2, 3, 4 c. 1, 3, 4 11. Budaya politik yang bersifat abstrak, yaitu … a. ketentuan hak dan kewajiban warga negara b. politik uang dalam pemilihan kepala daerah c. demontrasi menentang kenaikan harga BBM d. pelantikan presiden dan wakil presiden e. simbol-simbol partai politik 12. Contoh wujud kebudayaan politik sebagai budaya fisik … a. atribut partai politik b. tata krama dan etika politik c. pidato kenegaraan Presiden RI d. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 e. penyampaian visi dan misi calon bupati 13. Budaya politik termasuk bagian dari unsur budaya … a. sistem religi b. sistem pengetahuan c. sistem organisasi sosial d. sistem mata pencaharian hidup e. sistem teknologi dan peralatan hidup 14. Penerapan budaya politik partisipan yang paling sesuai bagi generasi muda sebagai anggota partai politik, yaitu … a. beramai-ramai mengikuti konvoi mengendarai sepeda motor b. bergembira ria menikmati hiburan kesenian c. membuat bendera, kaos dan atribut partai politik d. mengajak teman-teman untuk menghadiri rapat akbar e. memahami dan mempelajari visi dan misi partai politik 15. Masyarakat perkotaan, terutama di pulau Jawa memiliki tipe budaya partisipan. Hal ini didukung oleh … a. sikap toleran terhadap kepentingan politik pihak-pihak lain b. sikap yang terbuka, artinya mau menerima segala perubahan c. kemampuan sosial ekonomi dan pendidikan yang relatif tinggi d. ketrampilan dan fasilitas yag memadai untuk berpolitik secara aktif e. kebijakan pemerintah kota memberi keleluasaan untuk kegiatan politik 16. Dalam masyarakat dengan tipe budaya politik parokial dan kawula, perbedaan sikap dan pendapat sering dianggap sebagai … a. hal biasa b. melanggar ketentuan adat c. pertentangan pendapat dan keyakinan d. kebebasan sikap politik yang berlebihan e. pembaruan nilai dan norma dalam masyarakat 17. Untuk mengatasi dampak budaya politik parochial dan kawula maka diperlukan … a. pejabat politik yang bertanggungjawab, jujur, bersih dan berwibawa b. peraturan perundang-undangan yang mencakup seluruh aspirasi rakyat c. usaha pemerintah pusat dan daerah untuk mencegah konflik antar daerah d. pembinaan dan pengarahan politik melalui petunjuk dan intruksi partai politik e. strategi yang tepat untuk mewujudkan budaya politik partisipan atau demokratis 18. Orientasi terhadap sistem politik dapat dilihat dari komponen … a. Orientasi Kognitif b. Orientasi Afektif c. Orientasi Evaluatif d. Jawaban A dan B benar e. Jawaban A, B, C benar 19. Proses untuk memproseskan nilai-nilai atau budaya politik ke dalam suatu masyarakat, disebut … a. Pendidikan sosialisasi b. Pendidikan politik c. Indokrinasi politik d. Jawaban A, B benar e. Jawaban A, B, C benar 20. “Orang-orang yang secara pasif patuh pada pejabat pemerintah dan undang-undang, tetapi tidak melibatkan diri dalam politik ataupun memberikan suara dalam pemilu, disebut budaya politik … a. Parokial b. Subjek c. Partisipan d. Jawaban A, B benar e. Jawaban A, B, C benar
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. kesimpulan penalaran itu harus benar dan absah jika kita ingin kesimpulan itu menjadi benar dan absah maka penulis harus belajar preoses penalaran diantaranya1. Proposisi dan termTrem adalah kata atau kelompok kata yang dapat menjadi subjek atau presikat dalam propisisi,sedangakan proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau kesatuan term-term yang membentuk kalimat 2. Penalaran secara deduktif dan induktif penalaran deduktif adalah proses berpikir yang bertolak dari suatu proposisi yang sudah ada menuju kepada suatu proposisi baru cara ini berpikir dibedakan atas silogisme dan induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan mengasilkan simpulan-simpulan Kesalahan dalam penalaranadapun fator-faktor yang mengakibatkan kesalahan penalaran A. Kesalahan dalam menarik kesimpulan dalam membuat kesimpulan umumC. Kesalahan dalam menarik analog 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Makna Kesadaran Politik Apakah kita semua tahu apa makna kesadaran politik itu? Seringkah mendengar istilah tersebut? Budaya politik yang berkembang di masyarakat akan selalu berkaitan dengan kesadaran politik. Pada hakekatnya budaya politik merupakan cerminan dari kesadaran politik suatu masyarakat terhadap sistem politik yang sedang berlaku. Apa sebenarnya kesadaran politik itu? Kesadaran politik atau dalam istilah asing disebut political awwarness. dalam tulisannya yang berjudul Kesadaran Politik 2011 menyatakan bahwa kesadaran politik merupakan proses batin yang menampakan keinsyafan dari setiap warga negara akan pentingnya urusan kenegaraan dalam kehidupan bernegara. Kesadaran politik atau keinsyafan hidup bernegara menjadi penting dalam kehidupan kenegaraan, mengingat begitu kompleks dan beratnya tugas yang dipikul negara dalam hal ini para penyelenggara negara. Kesadaran politik masyarakat tidak hanya diukur dari tingkat partisipasi mereka dalam kegiatan pemilihan umum. Akan tetapi diukur juga dari peran serta mereka dalam mengawasi atau mengoreksi kebijakan dan perilaku pemerintah selama memegang kekuasaan pemerintahan. Setiap masyarakat mempunyai kesadaran politik yang berbeda-beda. Kesadaran politik masyarakat sangat tergantung pada latar belakang pendidikannya. Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi cenderung mempunyai kesadaran politik yang relatif tinggi. Sebaliknya, kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah, maka kesadaran politiknya pun relatif rendah sehingga memerlukan pembinaan. Nah, bagaimana cara untuk menciptakan kesadaran politik? Kesadaran politik dapat tercipta salah satunya melalui sosialisasi politik political socialization. Apa sebenarnya sosialisasi politik itu? Michael Rush dan Phillip Althoff dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi Politik 200325, mengatakan bahwa sosialisasi politik adalah proses bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksireaksinya terhadap gejala-gejala politik. Sementara itu Jack Plano dalam bukunya Kamus Analisa Politik 1994, mengungkapkan sosialisasi politik sebagai suatu proses belajar di mana setiap individu memperoleh orientasi-orientasi berupa keyakinan, perasaan dan komponen-komponen nilai pemerintahan dan kehidupan politik. Dari sudut pandang masyarakat, sosialisasi politik adalah cara memelihara atau mengubah kebudayaan politik. Dengan demikian, dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi politik dapat diartikan sebagai proses penanaman nilai-nilai politik yang dilakukan oleh suatu generasi kepada generasi lain melalui berbagai media perantara seperti keluarga, sekolah, partai politik, media massa dan sebagainya supaya tercipta masyarakat yang memiliki kesadaran politik. Apa keterkaitan antara kesadaran politik dengan sosialisasi politik? Perlu diketahui bahwa kesadaran politik pada hakekatnya merupakan keinsyafan setiap individu atau masyarakat akan pentingnya nilai-nilai politik. Nilai-nilai politik tersebut tidak diperoleh seseorang dengan sendirinya melainkan melalui proses sosialisasi politik yang didalamnya terdapat proses pembelajaran mengenai semua hal tentang politik. Dengan kata lain kesadaran politik merupakan hasil dari sosialisasi politik yang dilakukan oleh agen-agen atau lembaga-lembaga sosialisasi politik. Dengan demikian sosialisasi kesadaran politik mengandung makna proses penyadaran seorang individu atau masyarakat untuk memiliki minat dan perhatian terhadap semua kegiatan politik yang berlangsung dalam suatu sistem politik yang berlangsung di lingkungannya yang ditunjukkan dengan berbagai partisipasi dalam berbagai bidang kehidupan terutama dalam hal pengawasan dan pengoreksian berbagai kebijakan politik dari negaranya.
72 Kelas XI Semester 2 SMASMKMAMAK sikap asal bapak senang dalam setiap hal. Budaya tersebut saat ini sudah mulai berkurang untuk birokrasi di tingkat pusat, akan tetapi di tingkatan yang lebih bawah budaya tersebut masih berkembang. Misalnya, sebagian masyarakat cenderung memilih partai politik yang sesuai dengan pilihan atasannya dengan pertimbangan supaya mendapatkan perhatian lebih. Uraian di atas merupakan gambaran nyata budaya politik masyarakat Indonesia saat ini. Meskipun tingkat partisipasi politik masyarakat sudah mulai meningkat, tidak berarti budaya partisipan secara murni telah terwujud, melainkan budaya tersebut merupakan campuran antara budaya politik partisipan, dengan parokial serta subjek kaula. Tugas Kelompok Buatlah lima buah kliping yang memuat peristiwa-peristiwa yang merupakan perwujudan dari budaya politik Indonesia. Berikan analisis kalian pada salah satu peristiwa yang dianggap kalian paling menarik. C. Hakikat Kesadaran Politik 1. Makna Kesadaran Politik Tahukah kalian apa makna kesadaran politik itu? Seringkah kalian mendengar istilah tersebut? Jika kalian belum mengetahui atau belum mendengar sekalipun, dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kalian akan diperkenalkan dengan konsep kesadaran politik. Budaya politik yang berkembang di masyarakat akan selalu berkaitan dengan kesadaran politik. Pada hakekatnya budaya politik merupakan cerminan dari kesadaran politik suatu masyarakat terhadap sistem politik yang sedang berlaku. Apa sebenarnya kesadaran politik itu? Kesadaran politik atau dalam istilah asing disebut political awwarness. dalam tulisannya yang berjudul Kesadaran Politik 2011 menyatakan bahwa kesadaran politik merupakan proses batin yang menampakan keinsyafan dari setiap warga negara akan pentingnya urusan kenegaraan dalam kehidupan bernegara. Kesadaran politik atau keinsyafan hidup bernegara menjadi penting dalam kehidupan kenegaraan, mengingat begitu kompleks dan beratnya tugas yang dipikul negara dalam hal ini para penyelenggara negara. Kesadaran politik masyarakat tidak hanya diukur dari tingkat partisipasi mereka dalam kegiatan pemilihan umum. Akan tetapi diukur juga dari peran serta mereka dalam mengawasi atau mengoreksi kebijakan dan perilaku pemerintah selama memegang kekuasaan pemerintahan. Setiap masyarakat mempunyai kesadaran politik yang berbeda-beda. Kesadaran politik masyarakat sangat tergantung pada latar belakang pendidikannya. Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan Di unduh dari PPKn 73 tinggi cenderung mempunyai kesadaran politik yang relatif tinggi. Sebaliknya, kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah, maka kesadaran politiknya pun relatif rendah sehingga memerlukan pembinaan. Nah, bagaimana cara untuk menciptakan kesadaran politik? Kesadaran politik dapat tercipta salah satunya melalui sosialisasi politik political socialization. Menurut kalian, apa sebenarnya sosialisasi politik itu? Michael Rush dan Phillip Althoff dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi Politik 200325, mengatakan bahwa sosialisasi politik adalah proses bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksi- reaksinya terhadap gejala-gejala politik. Sementara itu Jack Plano dalam bukunya Kamus Analisa Politik 1994, mengungkapkan sosialisasi politik sebagai suatu proses belajar di mana setiap individu memperoleh orientasi-orientasi berupa keyakinan, perasaan dan komponen-komponen nilai pemerintahan dan kehidupan politik. Dari sudut pandang masyarakat, sosialisasi politik adalah cara memelihara atau mengubah kebudayaan politik. Dengan demikian, dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi politik dapat diartikan sebagai proses penanaman nilai-nilai politik yang dilakukan oleh suatu generasi kepada generasi lain melalui berbagai media perantara seperti keluarga, sekolah, partai politik, media massa dan sebagainya supaya tercipta masyarakat yang memiliki kesadaran politik. Apa keterkaitan antara kesadaran politik dengan sosialisasi politik? Perlu diketahui bahwa kesadaran politik pada hakekatnya merupakan keinsyafan setiap individu atau masyarakat akan pentingnya nilai-nilai politik. Nilai-nilai politik tersebut tidak diperoleh seseorang dengan sendirinya melainkan melalui proses sosialisasi politik yang didalamnya terdapat proses pembelajaran mengenai Info Kewarganegaraan Bull mengklasiikasikan tingkatan kesadaran sebagai berikut 1. Kesadaran yang bersifat anomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang tidak jelas dasar dan alasannya atau orientasinya. 2. Kesadaran yang bersifat heteronomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang berlandaskan dasarorientasi motivasi yang beraneka ragam atau berganti-ganti. Ini pun kurang mantap sebab mudah berubah oleh keadaan dan situasi. 3. Kesadaran yang bersifat sosionomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang berorientasikan pada kiprah umum atau khalayak ramai. 4. Kesadaran yang bersifat autonomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang terbaik karena didasari oleh konsep kesadaran yang ada dalam diri seseorang. Di unduh dari 74 Kelas XI Semester 2 SMASMKMAMAK semua hal tentang politik. Dengan kata lain kesadaran politik merupakan hasil dari sosialisasi politik yang dilakukan oleh agen-agen atau lembaga-lembaga sosialisasi politik. Dengan demikian sosialisasi kesadaran politik mengandung makna proses penyadaran seorang individu atau masyarakat untuk memiliki minat dan perhatian terhadap semua kegiatan politik yang berlangsung dalam suatu sistem politik yang berlangsung di lingkungannya yang ditunjukkan dengan berbagai partisipasi dalam berbagai bidang kehidupan terutama dalam hal pengawasan dan pengoreksian berbagai kebijakan politik dari negaranya. Tugas Mandiri Setelah membaca uraian di atas tentunya kalian telah memperoleh gambaran mengenai kesadaran politik. Coba kalian tulis dalam beberapa kalimat bagaimana kesadaran politik diri kalian saat ini. Kalian boleh meminta pendapat teman dalam menilai kesadaran politik diri kalian sendiri. Kesadaran politik saya ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 2. Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik
pernyataan yang benar tentang kesadaran politik adalah