Agusberharap agar permainan gasing dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) sehingga bisa lestari dan terangkat kembali. "Semenjak ada hp anak-anak jarang bermain permainan tradisional." Namun di beberapa tempat gasing masih eksis. Tabulangox mengatakan, "Alhamdulillah, di Kalimantan masih dilestarikan. Setiap Gawai Dayak pasti ada
Permainanyang ketujuh bernama boi~boian. Ini merupakan permainan tradisional yang dimainkan di suatu daerah di Indonesia. Kita sangat jarang menemukan permainan ini karena mungkin hanya kita lihat di daerah asalnya saja. Permainan ini dilakukan oleh lima hingga sepuluh orang. Cara memainkan permainan ini yaitu dengan menyusun satu lempengan batu.
Anakmasih bertindak sesuai kemauan sendiri dan kesulitan bekerjasama dalam tim. Tiga permainan tradisional yang dipertandingkan dan diikuti perwakilan dari 16 kecamatan itu meliputi gobak sodor, lompat tali, dan egrang. Kegiatan itu diarahkan agar anak paham dengan permainan "tempo doeloe" yang mengandalkan kerja sama.
PengembanganPermainan Tradisional Menjadi Game Pada Lem baga Pendidikan Anak Usia Dini DOI: 10.31004/0bsesi.v6i6.1912 Saat ini penggunaan rotan sebagai alat bermain sudah jarang ditemukan sejak alat permainan Hulnhoop dari plastik dipatenkan Albert Hill pada tahun 1871 (Bull et.al., 1999). mengembangkan permainan Simpai karena dua
Permainantradisional dapat menstimulasi kecerdasan jamak pada anak. Namun, permainan ini kian jarang dimainkan di masa kini. Permainan tradisional dapat menstimulasi kecerdasan jamak pada anak. Adapun permainan lompat tali dan tok-tok ubi melatih motorik kasar karena melibatkan gerakan seluruh tubuh, yakni melompat dan menarik. Editor
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Ilustrasi permainan tradisional. ©Creative Commons/Deni Dahniel Mengenal Permainan Tradisional yang Bisa Dimainkan dengan Alat atau tanpa Alat Permainan anak tradisional adalah jenis-jenis permainan dari zaman dulu yang konsepnya sederhana, tanpa mesin rumit, baterai, atau koneksi internet seperti permainan modern. Permainan tradisional yang kini disebut permainan jadul biasanya dimainkan berkelompok atau minimal berpasangan. Alat yang digunakan sangat sederhana dan murah meriah karena dibuat dari bahan-bahan di sekitar. Sementara cara memainkannya tak jarang disertai nyanyian khas. Walaupun begitu, ada pula permainan tradisional yang bisa dimainkan sendiri. Manfaat Permainan Tradisional ©Creative Commons/Masmusdjeprat Bermain dengan mainan-mainan tradisional memiliki banyak manfaat untuk anak. Berikut ini beberapa di antaranya. Meningkatkan intuisi Melatih kemampuan berkomunikasi Mengajarkan sosialisasi sejak dini Merangsang kreativitas anak Melatih kemampuan motorik halus Melatih kepekaan anak terhadap lingkungan Menyehatkan badan Mengurangi risiko stres pada anak 2 dari 3 halaman Ragam Permainan Tradisional tanpa Alat ©Creative Commons/Jokosiono Permainan tradisional tidak selalu dimainkan dengan alat. Ada juga yang tak memerlukan alat untuk memainkannya. Berikut ini beberapa di antaranya. Petak umpet Gobak sodor Engklek Cublek-cublek suweng Sepak tekong Kerupukan Ular naga Kucing jongkok Sluku-sluku bathok Bentengan Jamuran Icik-icik kambah lemah Candak ndhodhok/tepak jongkok Domikado Ting-tongan Kepiting Cina Cici putri 3 dari 3 halaman Ragam Permainan Tradisional dengan Alat ©Creative Commons/Moh. Ali Zaenal Permainan tradisional yang dimainkan dengan bantuan alat juga cukup banyak. Ada yang menggunakan peralatan sederhana seperti pecahan genting, batu kerikil, atau biji kapuk. Ada pula yang peralatannya harus dibuat dengan keterampilan khusus. Misalnya gasing, layang-layang, bola bekel, atau egrang. Berikut ini beberapa jenis permainan tradisional yang dimainkan dengan alat. Bola bekel Kelereng atau gundu Lompat tali karet Congklak Eegrang Gasing Rangka alu Boi-boian Patok lele Sepak sawut Lenggang rotan Mercon Bumbung petasan bambu Ketapel Balap karung Bakiak raksasa Klingsian Pletokan Balap mobil kulit jeruk Gatrik Dam-daman Yoyo Nglarak Meskipun sudah jarang terlihat, sebenarnya mainan tradisional masih diproduksi oleh usaha rumahan dan dijajakan. Bahkan tak sedikit yang ditawarkan melalui lapak-lapak online. Misalnya layang-layang, papan congklak atau dakon, gasing, yoyo, bola bekel, peralatan memasak mini, hingga ketapel. Bahannya pun beragam. Mulai dari kertas, kayu, plastik, karet, logam, lilin malam, dan jugaMenyulap Kolong Flyover Jadi Taman SayurKreasi Seniman Tato PalestinaLonjakan Bisnis Cupang Hias di Masa Pandemi
Salah satu permainan tradisional Bali. Putri Aryaningsih Pada zaman dahulu, anak-anak aktif bergerak karena memiliki permainan-permainan tradisional yang biasanya dimainkan pada sore hari. Permainan ini membuat mereka banyak bersosialisasi, aktif bergerak, dan mendapatkan tubuh yang setiap daerah memiliki permainan tradisional. Apalagi di Bali, ada banyak permainan tradisional yang cukup unik untuk dimainkan. Permainan tradisional ini dulunya sangat populer di masyarakat sebelum datangnya gawai. Berikut ini deretan permainan tadisional unik Bali yang jarang terlihat. Baca Juga 5 Tradisi Unik Bali yang Berasal dari Karangasem 1. Deduplak Deduplak merupakan permainan tradisional Bali yang tercatat dalam Warisan Budaya Tak Benda WBTB pada tahun 2017. Permainan tradisional yang sangat sederhana ini bertujuan untuk membentuk dan membina watak melalui ini menggunakan potongan batok kelapa untuk berlari maupun berjalan. Deduplak berasal dari suara "plak" ketika batok kelapanya bermainnya sangat sederhana. Batok kelapa diberi tali, kemudian jempol kaki menjepit tali seperti menggunakan sandal jepit. Kedua tangan memegang tali dan menariknya begitu kaki melangkah. Baca Juga 10 Makanan Minuman Tradisional Bali yang jadi Warisan Budaya 2. Nyen Durine Nyen Durine terdiri dari dua kata. Yaitu nyen yang artinya siapa, dan durine artinya di belakang. Permainan ini dilakukan oleh beberapa orang ditunjuk sebagai penebak dan matanya ditutup oleh kain agar tidak bisa melihat. Pemain yang lain membentuk lingkaran, kemudian berjalan mengelilingi si penebak sambil si penebak berhasil menebak orang yang berada di belakangnya, maka orang yang berhasil dikenali tersebut bergiliran menjadi penebak. Permainan tradisional ini tercatat sebagai WBTB pada tahun Siap-siapan tajen-tajenanPermainan ayam-ayaman. TV Permainan siap-siapan ayam-ayaman ini tidak menggunakan ayam. Permainan ini terdiri dari dua orang yang saling pemain harus mengangkat kaki sebelah posisi dengkleng. Posisi tangan bebas, sesuai kesepakatan. Ada yang tangan kirinya lurus ke depan dan tangan kanan memegang kaki yang diangkat, ada juga yang tidak memegang kaki yang pemain akan berusaha saling menjatuhkan dengan menabrakkan tubuhnya ke lawan. Siapa yang jatuh, ia yang kalah. Atau siapa yang kedua kakinya menyentuk tanah, ia yang kalah. Permainan ini tercatat sebagai WBTB pada tahun Tok lait kancingPermainan tok lait kancing. TV Permainan yang dimainkan oleh anak-anak ini menggambarkan bagaimana orang Bali dalam membangun rumah ini dimainkan minimal tiga orang anak dengan tubuh yang sama besar. Mereka kemudian berdiri saling memunggungi, dan masing-masing pemain mengaitkan satu kaki kakinya sudah terkait satu dengan yang lain, maka mereka mulai melompat-lompat sambil berputar. Selama bermain ini, biasanya mereka menyanyikan lagu Tok Lait Kancing. Permainan ini tercatat sebagai WBTB pada tahun Madul dulan Permainan tradisional yang tercatat sebagai WBTB pada tahun 2012 ini adalah permainan sembunyi-sembunyian ala Bali. Pemainnya minimal 5 orang. Satu orang bertindak sebagai pencari, dan lainnya dikatakan madul dulan, karena saat si pencari mencari orang yang bersembunyi dan menemukannya, maka ia harus menyebutkan kata "dul". Pemain yang bersembunyi juga harus menyebutkan kata "dul" saat kebali ke tempat asal si kamu sudah pernah memainkan permainan tradisional unik Bali di atas, atau justru baru tahu setelah membaca artikel ini? Permainan-permainan ini sudah jarang dimainkan lagi. Sebab anak-anak lebih dominan menggunakan gawainya untuk mencari hiburan. Permainan tradisional seakan hilang ditelan zaman. IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
JAKARTA — Permainan tradisional sejak dahulu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, disebut tradisional sebab pemainan ini hanya menggunakan peralatan dan bahan permainan yang sederhana juga mudah didapat. Namun, seiring berkembangnya waktu, eksistensi dari permainan tradisional ini mulai kehilangan peminat dan semakin lama hilang dari pusaran permainan tradisional ada berbagai macam, khususnya di berbagai provinsi di Indonesia. Mengingat jenis permainan tradisional, ada nama beberapa permainan tradisional sebagai berikutMain Konclong atau EngklekKonclong adalah permainan tradisonal lompat-lompatan pada bidang datar yang digambar di atas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya. Permainan konclong biasa dimainkan oleh dua sampai lima anak perempuan dan dilakukan di area terbuka. Di beberapa daerah, konclong memiliki nama-nama berbeda-beda seperti engklek Jawa, asinan, dengkleng, teprok Bali, gala asin Kalimantan, tengge-tengge Gorontalo, intingan Sampit, cak lingking Bangka.Permainan konclong mengandung nilai untuk melatih kedisplinan, ketangkasan, bersosialisi, kerja sama, dan kesehatan. Pada permainan konclong juga memiliki beberapa istilah khas dalam permainannya, yang paling populer adalah kojo/gacu artinya pecahan genting yang dipakai pemain ketika bermain, selain itu ada licong pemain melakukan kecurangan dalam permainan, dan anak bawang sebutan untuk pemain yang baru mengikuti permainan konclong dan banyak lagi lainnya. EgrangPermaianan yang dilakukan di atas kayu atau bambu tegak dan penyangga segitiga sebagai pijakkan ini hampir seluruhnya dimainkan oleh masyarakat Indonesia, baik muda atau pun tua. Hanya bermodal bahan sederhana permainan ini dapat dinikmati informasi menyebutkan bahwa permainan ini mendapat pengaruh dari China juga Belanda. Berbagai daerah memiliki sebutan tersendiri untuk permainan ini, seperti di Jawa Tengah disebut jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang, ingkau yang dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu. Cara bermainnya pun agak sulit untuk pemula, harus belajar soal keseimbangan, caranya dengan memastikan kayu aau bambu egrang tegak dan telapak kaki memijak penyangga dengan tepat dan bisa memulai langkah-langkah filosofi dari permainan egrang ini adalah tekad, keuletan, kerja keras, dan sportivitas. Manfaatnya bagi para pemain adalah membangun kepercayaan diri, menjadi pribadi yang mandiri dan pantang UmpetPermainan yang satu ini merupakan permainan yang juga banyak dilakukan di berbagai belahan dunia lainnya, tetapi di Indonesia sendiri permainan bersembunyi ini akrab disebut Petak Umpet. Petak umpet dilakukan dengan massa yang banyak namun hanya mengandal individu masing-masing, maksudnya risiko permainan ini tidak dilakukan secara permainananya dimulai dengan beramai-ramai melakukan suit untuk menentukan siapa yang akan berjaga benteng, di benteng ini lah pertaruhan antara individu yang jaga dan invidu yang bersembunyi untuk menentukkan permainan petak umpet, di sebagian wilayah Sumatra Utara ada yang menyebutnya dengan permain cakbur, plesetan dari kata “kabur”, selain itu ada satu istilah yang populer yang sering dilabelin kepada pemain sering gagal menemukan pemain lainnya dan juga suka menjaga benteng dengan sebutan locak berarti ini sangat mengandalkan eksploratif para pemain untuk berani mencari tempat bersembunyi yang aman dan penjaga benteng mencari pemain yang bersembunyi untuk sampai lebih awal ke benteng tempat penentuan TaliPermainan yang dilakukan per grup ini biasanya dibagi jadi dua grup, dalam satu tim terdiri atas dua atau lebih orang. Permainan ini bermodalkan karet yang dikaitkan satu sama lain menjadi panjang sehingga bisa dibawa berputar. Cara mainnya sendiri dengan memutar panjang karet dengan satu arah yang sama dan pemain lawan dari luar menimbang waktu yang tepat agar dapat masuk ke dalam putar karet yang sedang berputar kemudian lompat dalam waktu yang permain lompat tali ini yakni dengan memperhatikan kaki pemain lawan tersangkut dan membuat karet jadi berhenti berputar tandanya permainan lawan sudah berakhir, namun tak sampai disitu saja teman dalam satu tim punya kesempatan membantu temannya yang gagal dengan lompat di dalam tali karet dalam jumlah waktu yang ganda. Di sinilah ditentukan ketahanan tim, jika satu tim berhasil dengan misi ini maka bisa dilanjutkan ke level atas bermain lompat tali yakni melatih kerja sama tim, melatih kekuatan otot kaki, melatih kekompakkan, melatih kesabaran, dan juga suportivitas satu tim dengan tim yang SodorPermainan yang dilakukan di atas garis kotak persegi panjang dengan rata-rata ukuran ukuran 9 x 4 m dibagi menjadi enam kotak merupakan permainan grup yang terdiri dari dua grup, masing-masing tim terdiri atas tig sampai dengan lima permainan gobak sodor ini adalah menjaga pada garis-garis yang telah ditentukan untuk menghalau pemain dari tim lainnya dalam memasuki kontak yang dijaga, hingga dapat menebus garis akhir pertanda kemenangan tim lawan. Teknik permainan yang dilakukan dalam permainan gobak sodor ini adalah mengecoh konsentrasi lawan main dengan berbagai cara, biasanya tim akan membaut gerakkan lincah nan gesit untuk menguji ketangkasan tim lawan, hingga konsentrasi terpecah, dan tim pemain dapat masuk ke tiap-tiap kotak yang sudah permainan tradisional gobak sodor ini sangat banyak manfaatnya, selain melatih kebugaran juga pengembangan diri. Contohnya untuk kebugaran, melatih kemampuan otot kaki berlari, melatih kelincahan dan kecepatan, sedangkan manfaatnya bagi pengembangan diri membuat individu belajar soal kerja tim, fokus terhadap tujuan, dan kesabaran, melatih kemampuan kognitif soal peluang juga manfaat lain. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Sumber Editor Zufrizal Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Menpora Dito Ariotedjo memberikan sambutan saat Penyambutan Timnas Voli SEA Games 2023 Kamboja dan Perkenalan Pengurus Pusat PBVSI masa Bakti Tahun 2023-2027 yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu 24/05/2023. Lazuardi Kuningan - Kementerian Pemuda dan Olahraga Kemenpora menggelar Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional POTRADNAS IX di Open Space Gallery Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada 12-15 Juni 2023. Kejuaraan itu diikuti ratusan anak muda dari seluruh Indonesia. Para peserta yang merupakan remaja berusia 15-22 tahun sebagai utusan dari seluruh Indonesia itu akan mengadu ketangkasannya melalui lima jenis olahraga yang dipertandingkan pada POTRADNAS IX. Potradnas 2023 Resmi Berakhir, Ini Syarat Kemenpora untuk Tuan Rumah 2025 Melestarikan Olahraga Tradisional, Potradnas 2023 juga Turut Bangkitkan UMKM dan Wisata di Kuningan Perasaan Kapten Timnas Basket Putri Kali Pertama Diarak setelah Raih Emas SEA Games 2023 Terima Kasih! Jenis olahraga itu adalah Hadang, Egrang, Sumpitan, Terompah Panjang, dan Gasing. Kuota setiap provinsi adalah 20 orang dengan rincian masing-masing 19 orang pegiat dan satu ofisial. Menteri Pemuda dan Olahraga Menpora, Dito Ariotedjo, takjub dengan semangat kawula muda. Di tengah gempuran dunia digital yang masif, anak muda masih memiliki semangat besar untuk menggelorakan olahraga video Dito Ariotedjo mengungkapkan beberapa langkahnya setelah acara sertijab Menpora Menteri Pemuda dan Olahraga, Selasa 4/4/2023.Tradisi Turun-TemurunKemenpora Dito Ariotedjo memberikan sambutan saat Pelantikan Pengurus PSSI Masa Bakti 2023-2027 yang berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat 26/05/2023. Lazuardi"Olahraga ini merupakan tradisi turun-temurun pendahulu kita. Karena itu, upaya menjaga olahraga tradisional harus dilakukan dan tugas anak muda yang harus terus melestarikannya," ujar Dito. Dengan kolaborasi yang dilakukan oleh penggemar olahraga tradisional dengan anak muda, Dito optimistis olahraga yang menjadi bagian dari Desain Besar Olahraga Nasional DBON ini akan bisa menggelora sampai masa depan. "Olahraga tradisional menjadi bagian dari DBON, bisa didorong dari sisi mengupayakan masyarakat rajin berolahraga dengan model apa saja. Satu di antaranya olahraga tradisional. Bakal lebih bagus lagi, jika kabupaten dan kota juga menggelorakannya," tutur yang DiusungKementerian Pemuda dan Olahraga Kemenpora menggelar Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional POTRADNAS IX. itu, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, mengatakan bahwa tema yang diusung pada POTRADNAS IX adalah "Olahraga Tradisional Lestari dan Bugarkan Indonesia". "Saat ini, anak-anak muda hobinya main gim online. Apa-apa mudah dari genggaman, tidak butuh banyak bergerak. Lama-lama ini kan ga baik dampaknya bagi anak muda, baik untuk fisik maupun mentalnya," papar Isnanta. "Anak muda itu kan butuh bergerak dan bersosialisasi. Makanya permainan dan olahraga tradisional harus terus dilestarikan dan dibudayakan di masyarakat hingga mampu menjadi pilihan permainan bagi anak-anak muda di Indonesia," 24 Medali"Kemenpora bersama Pemkab Kuningan dan instansi daerah lainnya terus saling bersinergi dalam mendukung penyelenggaraan POTRADNAS IX Tahun 2023," imbuh Isnanta. "Induk organisasi olahraga pencinta dan pelestari olahraga tradisional juga tak kalah serius dalam melestarikan dan mengembangkan permainan olahraga tradisional bersama remaja dan masyarakat agar semakin banyak yang menyukai dan menggemari permainan asli bangsa Indonesia," kata Isnanta. Sebanyak 24 medali emas, perak, dan perunggu akan diperebutkan pada POTRADNAS IX ditambah dengan total hadiah berupa uang pembinaan hingga puluhan juta rupiah.
Permainan tradisional merupakan permainan yang sangat dirindukan oleh generasi 90-an. Pasalnya memang di zaman ini sangat jarang sekali dijumpai dimainkan oleh anak-anak. Ada banyak manfaat dan filosofi yang tersirat di dalam permainan tradisional itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian permainan tradisional dan mengapa dikatakan Permainan TradisionalMenurut KBBI, kata “tradisional” memiliki makna menurut tradisi atau adat. Dengan pengertian tersebut dan disandingkan dengan kata permainan, maka permainan tradisional adalah permainan yang erat kaitannya dengan tradisi masyarakat setempat dan sesuai dengan adat di suatu tempat. Seringkali menjadi ide lomba permainan ini diadakan untun memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus tiap apa batasannya jika dibandingkan dengan permainan modern? Batasannya adalah permainan tradisional biasanya memakai bahan dan barang-barang sederhana yang banyak dijumpai di kehidupan sehari-hari masyarakat. Misalkan kayu yang dibentuk, tongkat kayu, batu bata, dan permainan modern biasanya dibuat dari bahan yang dibuat oleh pabrik atau permainan yang erat kaitannya dengan kemajuan teknologi saat ini. Seperti halnya mainan bricks, game di smartphone, dan Permainan TradisionalDari segi manfaat, semua permainan dibuat untuk menghilangkan rasa bosan. Namun, untuk permainan tradisional memiliki nilai lebih lainnya, seperti membangun rasa percaya diri, melatih konsentrasi dan ketangkasan anggota badan, menyambung persahabatan, mengajari cara bekerja sama dengan orang lain, dan mengubah hal-hal sederhana menjadi hal yang menyenangkan, sangat tepat sebagai aktivitas permainan untuk anak permainan tradisional menggunakan fisik. Sangat berbeda dengan permainan modern yang lebih banyak berkutat dengan asah otak. Dengan permainan yang didominasi oleh gerakan fisik, maka secara tidak langsung juga olahraga. Inilah mengapa anak-anak zaman dulu lebih gesit dibandingkan anak kecil sekarang. Sahabat bisa mengamati sendiri kebanyakan anak kecil saat Permainan TradisionalAda banyak sekali permainan tradisional yang bisa Sahabat jumpai di Indonesia, karena memang Indonesia sendiri kaya akan suku dan adat. Setiap suku memiliki permainan tradisionalnya berikut ini adalah permainan tradisional yang lebih umum dan banyak dimainkan oleh anak-anak zaman anak yang lahir tahun 90-an, permainan ini tidak asing lagi. Bahkan di sekolah-sekolah biasanya anak-anak menggunakan tiang sebagai permisalan bentengnya. Bagi Sahabat yang belum memahami bagaimana cara main benteng-bentengan adalah seperti halnya permainan Mobile Legends. Cara bermainnya adalah dengan membuat dua grup yang tiap grup isinya 3 sampai 5 orang. Tiap grup tugasnya adalah menjaga bentengnya agar tidak diinvasi oleh grup lawan. Anggota grup lawan bisa ditawan dengan cara penjaga bentengnya harus memegang benteng dan memegang lawan. Anggota grup yang anggotanya semua tertawan, dianggap kalah. Benteng yang berhasil dipegang/diinvasi oleh lawan, dianggap kalah permainan ini adalah mode menyerang dan bertahan. Penyerangan yang terlalu agresif dan sembrono bisa menyebabkan tertawan. Sedangkan selalu bertahan juga tidak bagus, karena lawan bisa saja berhasil memegang benteng saat anggota tim tradisional benteng-bentengan ini sangat menguras energi dan penghasil keringat paling ampuh. Selain berkeringat, Sahabat juga belajar membuat strategi yang pas untuk bisa menang dari grup atau EgrangPermainan egrang ini tak hanya dikenal di Indonesia saja, di luar negeri juga ada. Permainan ini melatih ketangkasan dan keseimbangan. Penulis sendiri juga pernah bermain egrang namun tidak sampai menguasai bisa mencoba permainan egrang ini dengan batang bambu panjang yang diberi potongan bambu kecil untuk tempat tapakan kaki. Biasanya yang sudah mahir, tapakan kakinya semakin jauh dari permukaan atau CongklakPermainan tradisional ini jika di daerah penulis disebut dengan dakon. Namun, di sebagian besar tempat di Indonesia lebih dikenal dengan congklak. Permainan ini menggunakan biji buah-buahan. Biasanya menggunakan biji buah papan congklak yang berisi 20 lubang yang nantinya diisi dengan biji sawo tersebut. Lubang tersebut dibagi menjadi 2 grup. Grup pertama, memiliki satu lubang besar dan sembilan lubang kecil. Begitu juga dengan grup dua, memiliki lubang-lubang yang menang dalam permainan dakon ini adalah jika Sahabat berhasil mengumpulkan biji sawo pada lubang besar punya Sahabat. Permainannya adalah dengan mengambil keputusan lubang kecil mana yang akan diambil isinya. Setelah itu, Sahabat harus membagikan satu biji setiap lubang sampai biji yang ada di tangan Sahabat habis. Di mana biji tersebut habis diletakkan, Sahabat mempunyai kesempatan untuk membagikan biji tersebut lagi. Seperti itu sampai Sahabat menjumpai lubang tanpa biji. Jika seperti itu, maka giliran lawan melakukan hal yang ini memang tidak melelahkan fisik, namun tetap melelahkan otak karena harus memikirkan strategi untuk menang. Hal itu tidak mudah, karena lawan juga punya BekelPermainan bola bekel ini lebih mementingkan ketangkasan tangan dalam memegang bola sekaligus bekelnya. Biasanya yang memainkan permainan ini adalah perempuan. Dalam permainan ini dikatakan menang jika Sahabat bisa memegang semua buah bekel dan menatanya sesuai bentuk yang sama. Ada urutan bentuk yang disepakati. Tiap daerah punya aturannya dengan DaunBagi Sahabat yang pernah dimarahi tetangga karena merusak tanaman tetangga untuk masak-masakan pasti tahu bagaimana serunya permainan ini. Sebagai anak kecil, imajinasi sangat terasah. Bahkan orang dewasa melihatnya itu hanya daun yang disobek-sobek. Namun, bagi anak kecil itu adalah masakan yang dimasak oleh Master tradisional masak-masakan pakai daun ini biasanya dilakukan oleh perempuan. Namun, tak menutup kemungkinan dimainkan oleh laki-laki. Biasanya selain daun, ada pasir, batu bata yang dihaluskan, disertai kerikil yang diikutkan dalam permainan Agar-agar dari Getah Jeruk BaliSahabat pernah membuat ini? Penulis sendiri pernah loh. Biasanya di musim buah tertentu, bisa didapatkan jeruk bali dengan harga yang relatif murah. Bagi anak kecil, sampah sisa kulit jeruk bali ternyata tidak dianggap sampah. Bahkan ini adalah harga laki-laki biasanya kulit jeruk bali ini dibuat kapal-kapalan. Ada juga yang membuat mobil-mobilan dengan dikasih roda yang tentunya juga dari kulit jeruk bali. Bagi anak perempuan, lebih ekstrem lagi. Jeruk bali tadi diparut kemudian dicampur dengan air. Parutan kulit jeruk bali tersebut diperas hingga keluar warna merah mudanya. Setelah itu dibiarkan beberapa jam. Lama-kelamaannya air perasan tadi akan mengental dan mengeras sebagaimana menjadi seperti itu, tentu saja dibuat mainan bersama teman-teman. Biasanya ini sepaket dengan mainan masak-masakan dengan TaliHampir anak 90-an pernah bermain permainan lompat tali ini. Talinya sendiri biasanya dibuat dari karet gelang. Ada yang tidak dirangkap, ada juga yang dirangkap beberapa biji. Penulis sendiri pernah membuat tali lompat ini dari karet yang dirangkap tiga. Alasan dirangkap adalah agar tidak mudah lompat tali ini biasanya dimulai dari ketinggian yang rendah, yaitu mata kaki. Lama-lama bisa tinggi sekali, sampai setinggi tangan anak kecil yang diangkat ke atas. Sahabat bisa membayangkan tingginya? Apakah bisa dilompati setinggi itu? Kabar baiknya adalah bisa. Anak-anak zaman dulu benar-benar ekstrem dalam urusan permainan tradisional yang melibatkan beberapa deretan permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak yang lahir tahun 90-an. Sebenarnya masih banyak lagi seperti kelereng, petak umpet, layang-layang, hompimpah, patil lele, polisi dan maling, permainan tangan panjang pendek, komunikata tradisional, dan Iskael
permainan tradisional jarang dipertandingkan karena